Cerpen – Sekotak Cokelat by Yola Maulani

Cerpen Sekotak Cokelat

Saat sudah masuk ke dalam toko, beberapa pegawai menyapanya dengan ramah. Sienna membalasnya dengan anggukkan kikuk. Sang laki-laki tersenyum dan kembali menanyakan keperluan Sienna.

“Jadi, mau langsung mendapatkan barangmu atau ingin berkeliling dulu?” tawar sang pria.

Cerpen – Sekotak Cokelat by Yola Maulani

Sienna membelalakkan mata dan menelan salivanya. Ia bingung harus menjawab apa. Pasalnya, ia tak bermaksud untuk membeli, juga tak ingin berkeliling melihat-lihat toko tersebut.

Sang laki-laki masih menunggu jawabannya.

“Hmm … a-aku tak bermak—” Perkataannya terpotong oleh teriakan seseorang yang datang dari arah dapur belakang. Terlihat beberapa noda cokelat mewarnai celemek kerjanya.

Perawakannya cukup berisi dengan kumis dan janggut putih yang berwarna serasi dengan rambut kepalanya. Sienna merasa bingung.

Sedangkan, sang laki-laki tertawa kegirangan melihat kemunculan Tuan Cokelat. Dia adalah pemilik toko yang dijuluki ‘Tuan Cokelat’. Sesuai dengan makanan yang ia jual.

“Sepertinya kita kedatangan tamu,” sapa hangat Tuan Cokelat kepada Sienna.

Sienna kembali mengangguk kikuk. Sang laki-laki menarik tangan Sienna, hendak mengenalkannya kepada Tuan Cokelat. Gadis itu merasa bingung, tetapi lagi-lagi hanya mengikutinya.

Tuan Cokelat tersenyum melihat seorang gadis yang dibawa oleh salah seorang pegawai tokonya.
“Tuan Cokelat, ada seseorang yang ingin menemuimu,” ucap sang pria.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn