Sienna tersenyum gemas mendengar perkataan sang adik. Lalu memangku dan membawanya masuk ke dalam kamar. Sang adik memeluk kembali boneka kelinci rajutnya dan tersenyum melihat sang kakak menyelimutinya.
Gadis itu duduk di samping kasur dan bersiap mendengar cerita tentang mimpi luar biasa yang akan sang adik ceritakan padanya.
Cerpen – Sekotak Cokelat by Yola Maulani
“Aku bermimpi sedang berkeliling kota. Kota itu sangat indah dan lucu, seperti di negeri dongeng. Berbeda sekali dengan kota tempat kita tinggal.
“Orang-orang dan bangunannya juga lucu.” cicit sang adik. Sienna tersenyum dan bertanya kepada adik kecilnya.
“Dengan siapa kau pergi berkeliling kota? Apakah dengan kakak?” tanya Sienna sambil membuka sedikit kain gorden kamarnya.
Artikel yang sesuai:
Sang adik terlihat seperti sedang berpikir, lalu menjawab, “Hmm … sepertinya sendiri.”
Sienna mengernyitkan dahi merasa lucu dengan jawaban sang adik. Mana mungkin anak sekecilnya pergi berkeliling kota seorang diri.
Melihat sang kakak seperti tak percaya, sang adik bangun dan meyakinkan bahwa yang dikatakannya memang benar.
“Betul, Kak, aku pergi sendirian. Aku tak melihat kakak, ayah atau siapapun bersamaku. Aku benar-benar sendirian,” yakin sang adik.
Sienna yang melihat kesungguhan adiknya tersenyum dan mempersilahkannya untuk melanjutkan cerita.