Cerpen – Sekotak Cokelat by Yola Maulani

Cerpen Sekotak Cokelat

Sienna kembali membelalakkan matanya terkejut. Karena ia tak memiliki tujuan untuk menemui siapapun di toko ini.

Ia hanya kebetulan lewat dan berhenti sejenak melihat betapa indahnya karya dari toko ini. Sang laki-laki menoleh ke arah Sienna dan tersenyum.

Cerpen – Sekotak Cokelat by Yola Maulani

Ia membalas senyuman tersebut dengan beribu pertanyaan di dalam kepalanya. Dirinya masih belum memahami situasi ini.

Tuan Cokelat memerintahkan pegawainya itu menemani Sienna berkeliling toko. Tak lupa juga memakaikan Sienna baju dan topi pelindung untuk memasuki wilayah dapur.

Genggaman sang pria tak lepas dari tangan Sienna, seolah tak ingin gadis itu pergi kemana-mana. Mungkin untuk mengantisipasi agar Sienna tak tersesat.

Di depan mereka, Tuan Cokelat begitu antusias bercerita perihal tokonya. Diikuti sang pegawai dan Sienna yang masih bingung.

Namun, ia tak melepaskan pandangan dari olahan cokelat dan kue yang sedang diproduksi oleh para pegawai toko.

“Ini adalah toko impianku. Berawal dari mimpi, aku berusaha untuk mewujudkannya.” jelas Tuan Cokelat sambil memandang sibuknya dapur produksi.

Para pegawai sibuk bergerak kesana kemari mengerjakan pekerjaan masing-masing. Aroma cokelat menyeruak, masuk memenuhi indera penciuman Sienna. Sangat wangi.

Ini wangi cokelat asli. Ia dapat mengenalinya. Sang laki-laki mengambil beberapa potongan cokelat dan memberikannya pada Sienna.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn