Pukul 05.30
Seorang gadis sudah siap dengan seragam sekolahnya. Di kamarnya, ia sedang sibuk menyiapkan perlengkapan sekolah, memasukkan buku-buku pelajaran dan alat tulis.
Cerpen – Sekotak Cokelat by Yola Maulani
Saat sedang merapikan buku di meja belajar, ia mendengar ketukan pintu beberapa kali. Meski sangat pelan, tetapi masih terdengar oleh Sienna. Ya, itulah nama gadis pemilik kamar tersebut.
“Siapa?” saut Sienna sambil berjalan menuju pintu dan membukanya.
Terlihat seorang gadis kecil berambut ikal berdiri di depan kamar sambil memeluk boneka kelincinya. Sienna agak mengernyitkan dahi.
Merasa bingung mengapa adiknya menghampirinya di pagi buta begini, dengan keadaan berantakan sehabis bangun tidur.
Sang adik hanya terdiam dengan tatapan kantuk, sambil menggaruk-garuk kepalanya. Sienna yang tak ingin menghabiskan waktu langsung berjongkok, menyamakan tingginya dengan sang adik, dan mulai bertanya.
“Ada apa pagi buta begini menghampiri kamar kakak?” tanyanya lembut sembari mengusap kepala adiknya.
Namun, gadis kecil itu terdiam dan hanya menatap sang kakak. Sienna merapikan rambut ikal adiknya yang begitu menggemaskan. Lalu, sang adik mulai membuka mulutnya.
“Aku bermimpi,” jawab sang adik.