Cerpen – Penyesalan Terdalam by Marni

Cerpen - Penyesalan Terdalam by Marni

Kirana masuk mobil dengan membanting pintu. Ia terus memukul stir dengan kepala, tak peduli rasa sakit. Teriakan Aila tak ia pedulikan. Ketika Aila menghampiri mobilnya, Kirana langsung melajukan mobil dengan kecepatan penuh.

Rasa kecewa dalam setiap hati insan memang selalu ada. Hadirnya kecewa memang terkesan menyakitkan, tetapi di balik semua itu ada kutipan yang perlu diselesaikan dengan hati yang dingin agar kecewa bisa melenyap dengan batin yang ikhlas, sabar, dan lapang dada.

Kecewa kerap membuat seseorang lupa diri dan menyalahkan takdir. Hanya saja karena manusia lupa caranya untuk bersyukur dan cara menghargai setiap sudut pandang pelaku yang beragam.

Kecewa tidak bisa dipunahkan. Namun, kecewa dapat dijalani dengan sepenuh hati dengan memikirkan jalan titik masalah agar terlihat aman demi kebahagiaan. Sejatinya kecewa adalah proses pendewasaan jalan pikir seseorang untuk lebih baik bertindak di esok hari dan seterusnya.

Kirana mengacuhkan bunyi klakson yang terus bersahutan akibat perbuatannya yang ugal-ugalan. Telepon berdering nyaring, hingga mengalihkan atensinya.

Kirana meraih ponsel dan mematikannya dengan rahang mengeras hingga ia tak memerhatikan jalanan.

Di depan sana, ada seorang anak kecil tanpa pengawasan orang tua tengah berjalan. Kirana yang sadar memaku di tempat dan refleks membanting stir. Hingga akhirnya ia menabrak pohon besar.

Kirana tak sadarkan diri dengan banyak darah di kepala.

Aila terus menangis tiada hentinya. Rasa sakit seorang Ibu benar-benar ada ketika melihat sosok anak yang dilahirkan terbaring rapuh di atas brankar dengan infus yang terpasang.

Tangannya yang gemetar mulai menggenggam tangan Kirana yang dingin. Aila menatap miris pada wajah Kirana yang mempunyai banyak luka.

1 komentar untuk “Cerpen – Penyesalan Terdalam by Marni”

Tinggalkan Komentar