5 Unsur Cerita Fiksi yang Wajib Kamu Tahu

Unsur Cerita Fiksi

Menulis novel atau cerpen, berarti menulis cerita fiksi. Walaupun tidak semua novel dan cerpen berasal dari cerita fiksi akan tetapi sebagian banyak cerita ini diambil dari sebuah rekaan atau imajinasi penulisnya. Namun, apa saja unsur yang penting yang dalam sebuah cerita fiksi? Dilihat antara fiksi dan nonfiksi secara pengertian tentu buku fiksi berbeda dengan buku non fiksi.

Pengertian Buku Fiksi

Cerita fiksi adalah sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis berdasarkan imajinasinya. Dalam sebuah buku fiksi merupakan hasil imajinasi, khayalan, atau rekaan. Dengan kata lain berarti menyusun atau menulis sebuah buku fiksi adalah menulis cerita fiktif yang dibangun oleh penulis.

Secara pengertian tentu buku fiksi berbeda dengan buku non fiksi.Sebaliknya, buku nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan kejadian nyata, atau disusun berdasarkan fakta. Salah Satu bagian dari buku nonfiksi yakni seperti jurnal, biografi, esai, karya ilmiah, dan lainnya.

Pada cerita fiksi memiliki sifat imajinatif sehingga tidak terdapat fakta maupun berbagai hal dalam kehidupan nyata.Kebanyakan dari cerita ini menggunakan bahasa konotatif dan tidak baku. Tidak jarang juga penulis menggambarkan emosi maupun perasaan penulisnya kepada pembaca melalui ceritanya dan tidak menggambarkan pemikiran secara logika.

5 Unsur Cerita Fiksi

Unsur dalam cerita fiksi dimaknai sebagai cerita khayalan. Secara umum fiksi lebih sering dikaitkan dengan cerita pendek atau novel. Sebagaimana bentuk karya sastra yang lainnya, karya ini diibangun atas unsur-unsur yang juga menandai kekhasan bentuk karya tersebut.

Unsur-unsur penyusun cerita fiksi adalah alur, karakter, tema, latar, serta sudut pandang.

1. Alur

Alur adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang membentuk jalan cerita. Pada sebuah cerita alur biasanya terdapat konflik yang menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam cerita yang menghasilkan ketegangan. Adanya konflik membuat jalan cerita menjadi lebih menarik karena terdapat proses klimaks dan antiklimaks.

Dengan kata lain, alur merupakan rangkaian kejadian atau peristiwa yang membangun sebuah cerita. Konflik sendiri memiliki banyak jenis seperti konflik pertentangan orang lain dengan orang lain, orang lain dengan suatu kelompok, maupun dengan dirinya sendiri.

2. Karakter atau Tokoh

Karakter merupakan tokoh yang hadir dalam sebuah cerita yang memiliki menggambarkan suatu intelektual dan emosional tertentu yang tercermin dari ucapan dan tingkah lakunya.

Tokoh adalah dalam cerita dengan digambarkan dengan karakternya masing-masing. Terdapat karakter protagonis, antagonis, dan tritagonis. Protagonis merupakan tokoh yang menggambarkan watak baik dan positif. Sebaliknya, antagonis menggambarkan watak yang buruk atau negatif. Sedangkan tritagonis, adalah karakter penengah.

3. Tema

Tema adalah ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah tulisan. Inti yang penting pada sebuah cerita fiksi maupun nonfiksi. Sebab, pada setiap tulisan, pasti ada tema yang membangun isi tulisan tersebut.

Tema yaitu ialah ide ataupun gagasan dasar yang di mana telah menjadi sebuah landasan dari sebuah karya sastra yang telah terkandung di dalam teks tertentu.

4. Latar

Ada dua macam latar, yaitu tempat dan waktu. Latar tempat menunjukkan lokasi dimana cerita terjadi. Sedangkan latar waktu juga bisa spesifik dan umum sebagaimana latar
tempat.

Latar yaitu ialah sebuah suasana, waktu, dan juga tempat yang di mana telah menjadi tempat terjadinya suatu peristiwa yang telah dibicarakan tersebut. Selain itu, latar juga bisa dikatakan sebagai keterangan. Maksudnya alur yang berhubungan dengan waktu, ruang, dan suasana.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah sebuah cara pandang pengarang dalam menyajikan sebuah latar, tindakan, tokoh, dan juga berbagai macam peristiwa yang di mana telah membentuk cerita tersebut kepada para pembaca.

Beberapa macam sudut pandang antara lain sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, dan lain sebagainya.

Demikian, dari berbagai unsur di atas unsur-unsur pada sebuah cerita fiksi membantu membangun jalannya cerita menjadi lebih menarik. Jadi pastikan dalam cerita fiksi memiliki unsur-unsur di atas yaa, jangan lupa terus menulis yaa!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn