Hembusan angin pagi melembut. Dedaunan menari-nari dengan indahnya ketika mentari mulai menyinari bumi.
Siulan burung menyempurnakan keindahan semesta yang tak pernah bosan memberi kenyamanan pada setiap insan.
Cerpen – Penyesalan Terdalam by Marni
Candra Kirana.
Seorang gadis remaja yang tengah sibuk memoles di depan cermin. Mematut diri agar terlihat sempurna di depan banyak orang, terutama di sekolahnya nanti.
Setelah selesai dengan aktivitasnya yang menguras waktu, tangan mungilnya segera mengambil tas dan kunci mobil.
Kaki jenjangnya begitu cepat menuruni anak tangga yang curam. Mata sipitnya menjelajah setiap ruang, terutama ruang makan.
Matanya memanas, hatinya bergemuruh tak menentu. Telinganya seakan tercipta untuk mendengar perdebatan dua insan yang hampir setiap harinya ada.
“Pagi, Pa, Ma,” ujar Kirana lesu. Ia tahu hadirnya bagai angin lalu.
“Kamu yang salah, harusnya kamu bisa mengatur keuangan lebih baik, Ma!” gertak Yuda dengan memukul meja.
Kirana dan Aila tersentak.
Untuk kalian semua tetap lah kuat kalian adalah orang-orang hebat