Cerpen – Untuk Putriku by Inong Islamiyati

Cerpen Untuk Putriku

Putriku, meskipun tidak berkorban nyawa ketika kau dilahirkan dari rahim ibumu, sungguh kasih sayang ayah tak terhingga untukmu.

Suara tangisan dari mulut mungilmu adalah suara terindah yang pernah ayah dengar selama hidup. Tanpa terasa air mengalir dari netra ayah menuju pipi.

Cerpen – Untuk Putriku by Inong Islamiyati

Itu adalah hari yang penuh perjuangan dan kepayahan. Anakku, kamu sangat cantik.

Secantik ibu yang berjuang mengandungmu selama sembilan bulan tanpa mengeluh. Hingga akhirnya kamu hadir ke dunia ini.

Anakku, kelak jika kamu bertanya tentang ibu, ayah kebingungan harus menjawab apa. Ibumu cantik, baik dan pengertian. Meskipun dia tidak sempat melihatmu lahir ke dunia.

Karena ternyata Allah lebih sayang padanya. Ayah berani jamin, ibumu pasti bangga melihatmu tumbuh menjadi gadis yang baik hati, pintar, dan berguna.

Nak, maafkan ayah. Karena hanya bekerja sebagai sopir angkot yang pendapatannya tidak menentu. Kadang banyak, kadang sedikit.

Ayah sebenarnya sedih karena tidak bisa memberi boneka beruang yang kamu idamkan di pasar. Akan tetapi, ayah lebih tidak sanggup melihatmu kelaparan.

Ketika kau akhirnya marah dan menangis, sesungguhnya hati ayah sedang tercabik-cabik. Hingga akhirnya ayah mendapatkan boneka itu dari seorang teman, yang anaknya telah dewasa dan tidak suka boneka lagi.

Meskipun usang, tetapi hanya itu yang bisa ayah berikan. Maafkan ayahmu ini.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn