Cerpen – Stasiun Gambir by Heli Halimah

Cerpen - Stasiun Gambir by Heli Halimah

” Tan, kamu kenapa?” Ucap Pras yang melihat Intan sejak tadi menatapnya tanpa berkedip.

“Eh iya, maaf mas, aduh gak sopan ya saya dari tadi bengong terus.”

“Kamu ngobrol sama saya, tapi tatapan kamu kosong.”

“Hehehe, maaf ya mas .” Intan memalingkan pandangannya dan mukanya memerah bagai kepiting rebus.

Pras yang tanpa sadar tersenyum melihat sikap Intan yang menggemaskan, dan sangat menghibur. Intan adalah wanita yang sebetulnya tak mudah berbaur, bahkan mudah akrab dengan orang lain. Tapi jika Intan sudah merasa nyaman dan tertarik, Intan akan berubah 180° bisa menjadi teman yang baik bahkan bisa menjadi tempat curhatan teman temannya.

Intan adalah seorang wanita tangguh dan pandai menyimpan rahasia orang lain, pandai memberikan pencerahan dan solusi di kala teman-temannya mendapatkan masalah. Tapi sayang, Intan tidak pernah mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Tak mampu untuk melupakan masa lalu, bahkan orang-orang yang pernah menyakitinya di masa lalu.

Tak terasa, Intan dan Pras akan segera sampai di Stasiun Gambir. Sepanjang perjalanan, rasanya begitu berkesan bagi Intan, karena mereka saling bercerita dan bersenda gurau.

“Akhirnya, nyampai juga.” Sambil merenggangkan tangannya, Intan tersenyum dan menatap Pras.

“Kamu pergi ke kantor sendirian, atau ada yang jemput, Tan?” Pras yang menyadarkan tatapan polos Intan yang sedari tadi menatapnya.

“Oh, sepertinya naik Taxi, mas, tidak ada yang jemput, lagian siapa juga yang mau jemput.”

“Kamu kan mau ke Jakarta Pusat ya? Barengan aja sekalian sama saya. Kebetulan saya dijemput sama supir, jadi sekalian lewat aja.”

“Tidak perlu, mas. Nanti merepotkan, saya bisa pakai Taxi aja ” Dalam hati kecil Intan, ingin rasanya tak menolak ajakan Pras. Tapi rasa takut Intan jauh lebih tinggi akan orang yang baru saja ia kenal.

“Kenapa, kamu takut diculik sama saya ya, hehehe?”

“Enggak mas, hehehe.” Intan tersenyum menyeringai.

“Yaudah ayok, lagian kalau hujan, susah pakai Taxi online.”

Tidak lama, ada sebuah mobil BMW hitam mendekati pintu penjemputan. Iya betul, itu adalah supir Pras yang sejak tadi menunggunya tiba di stasiun. Supir membantu membawakan tas dan memasukannya ke bagasi mobil, dan begitu pun backpack Intan yang segera dimasukan ke dalam bagasi mobil.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn