Bandung pagi itu begitu cerah, tapi tak cerah untuk Intan. Wanita berambut panjang, ikal bergelombang, tingginya sekitar 161 cm, postur tubuh berisi dan proporsional.
Hari itu intan hendak pergi ke Jakarta, tepatnya ke Sudirman, Jakarta Pusat. Karena ada satu hal dan yang lain Intan harus menyelesaikan pekerjaanya di sana. Tapi, Intan tertinggal kereta yang seharusnya berangkat pukul 05.00 pagi.
03.30 “kriiiinggggg!”
04.00 “kriiinggggg!”
04.30 “kringggggg!”
Alarm berbunyi begitu kencang.
Cerpen – Stasiun Gambir by Heli Halimah
Tapi sayang seribu sayang, Intan tertidur pulas, hingga sang Ibu membangunkan Intan dengan tergesa-gesa.
“Intaannn…. bangun nak!!”
“Bangun Intannnn… sayang bangun, kamu terlambat.” Sambil menepuk pipi dan menggoyahkan badan Intan yang sangat sulit terbangun.
“Apasih Buuu… Intan masih ngantuk. ” Gerutu Intan yang tak sadar bahwa hari ini adalah hari penting.
Intan mengecek handphone nya yang tergeletak di samping meja, Intan sangat terkejut karena sekarang pukul 06.00 WIB.
Ditunggu next cerpennya ya tor, semangat.
Ini cerita ringan and relate sama hidupkan sehari-hari, jadi gak kerasa aja gitu pas baca tau-tau abis.