Setelah menghilang tanpa kabar, Ben kembali dengan selamat. Bukan hanya selamat, bahkan ia mendapatkan oleh-oleh berupa kain tenun cual yang berharga. Jimat itu telah ia buka seperti perintah sesepuh adat itu berisi 3 biji kacang butor[6], 2 helai daun sirih dan sedikit terasi.
Ben tak paham dan dengan itu ia berhasil keluar dari hutan. Ben telah masuk ke portal dimensi yang menghubungkan dunia luar dan kampung Bubung Tujuh yang selama ini menjadi mitos di masyarakat Bangka.
“Reeck!. Aku akan melindungi kalian semua.” janji Ben mengepalkan tangan sembari menatap hutan lindung di depannya. Seperti sebuah sumpah, ini adalah tekadnya menjaga mereka agar kehidupannya tetap berlangsung. Hingga akhirnya, Ben tahu bahwa Reeck adalah seorang peneliti Belanda yang hilang 100 tahun yang lalu.
Ben melanjutkan pekerjaannya, menjaga hutan dari para oknum-oknum nakal yang merusak hutan lindung yang dikeramatkan. Bagi Ben, menjaga kawasan hutan ini sama berarti menjaga kampung yang dilindungi oleh pagar gaib yang membuat tak terlihat oleh dunia luar selama ratusan tahun.
[6] Kacang butor : kecipir
Artikel yang sesuai:
Penulis: Sudi Setiawan