Tiba. Rombongan tim datang dengan mobil Jeep edisi tahun 90an. Mereka berhenti pada sebuah pos pengawasan peninggalan era Belanda yang telah terbengkalai. Warga kerap kali masuk ke hutan untuk mencari madu. Mang Adok, pencari madu kelulut[1] baru saja bercerita kepada mereka.
“Berape hari ne ku gati ningok Tugang di utan. Lah lame ku dak sua ningok agik“[2], ucapnya dengan bahasa Melayu yang tak cukup Ben pahami. Mas An menjelaskan kepadanya, Tugang[3] dalam bahasa setempat mengidentifikasi sebagai salah satu jenis burung yang langka dan menurut mitos burung itu adalah peliharaan mereka-mereka yang tak terlihat. Hal ini tentu tidak begitu saja dipercaya olehnya, Ben. Mengacuhkan perbincangan tadi, mereka mulai melakukan pekerjaan seperti biasanya.
Ben, mendapat bagian sektor barat dengan membawa peta lokasi sebagai petunjuk. Mereka semua terpisah setelah melewati perempatan jalan di tengah hutan. Satu hari penuh mereka di dalam hutan mencari indikasi-indikasi adanya kerusakan kawasan hutan lindung.
Semua laporan disampaikan langsung kepada ketua tim melalui walkie talkie. Hari menjelang petang, Ben selesai menyampaikan laporan selama pengawasan dan hendak kembali ke pos. Tiba-tiba kabut putih datang disertai gerimis hujan yang mulai membuat jarak pandangnya terbatas.
“Pak, lapor pak..”, sinyal tiba-tiba terputus. Ia mulai merasakan suasana yang mencekam. Kabut semakin tebal membuat jalan setapak tak terlihat. Ben berusaha terus berjalan sampai melihat lampu likur[4] berdiri di sisi kanan-kiri jalan petunjuk memasuki suatu pemukiman.
Artikel yang sesuai:
Ben terus berjalan. Setelah melewati lampu likur⁴ perlahan kabut mulai hilang dan kini ia melihat seekor burung nan cantik didepan matanya. Itu adalah Tugang³. Ia sejenak terkesima dan melanjutkan perjalanan.
Ben kaget bukan main, ketika ia melewati pemakaman di tengah hutan yang terlihat menyeramkan. Ia diam menahan rasa takut dan terus menelusuri jalan. Sampai, ia menemukan sebuah pemukiman di tanah yang lapang dengan obor-obor menyala di depan rumah penduduk.
Awalnya ia lega melihat itu, sampai kaget ketika ia melihat burung Tugang menjadi peliharaan penduduk tersebut. Karena kelelahan, takut dan panik ia pingsan di tengah-tengah rumah penduduk itu.
[1] Kelulut : lebah penghasil madu
[2] Berapa hari ini, aku sering melihat Tugang di hutan. Sudah lama aku tidak pernah melihat lagi
[3] Tugang : atau Lopura ignita yaitu satwa burung langka
[4] Likur : lampu tradisional