Cerpen – Askara Nisha by Salma Mufidatun

Cerpen Askara Nisha

“Ada apa mencari ayah saya?” tanyaku kepada guru Fisika di depanku ini. Bu Ina namanya. Entah ada masalah apa, Bu Ina selalu saja mencari-cari kekuranganku.

Kulihat senyuman miring dari Bu Ina. “Kamu anak miskin. Dan lihat kakimu itu. Seharusnya kamu bersekolah di sekolah lain! Karena kamu tidak pantas untuk sekolah di sini.”

Aku terdiam. Tak ada minat untuk menjawab.

“Pasti hasil ujian kamu dari menyontek teman kamu kan? Jawab Askara!” bentak Bu Ina.

Aku mengerutkan dahiku. Ada apa dengan Bu Ina ini?

“Sudah saya duga. Semua hasil ujian kamu pasti dari menyontek. Kamu berani bayar mereka berapa? Uang saja tidak punya,” ujar Bu Ina sarkas.

“Apakah masih ada yang ingin disampaikan?”

“Tidak! Saya tidak mau berbicara dengan anak sepertimu lagi!”

Aku mengangguk. Kemudian berpamitan kepada beliau.

“Askara!”

Aku terperanjat mendengar seseorang memanggil namaku.

“Nisha? Ada apa kamu di sini?”

“Lo baik-baik saja Askara?” tanya Nisha. Tersirat khawatir di paras cantiknya.

Kemungkinan dia mendengar ucapan yang dilontarkan Bu Ina kepadaku.

“Kenapa kamu di sini?” Aku balik bertanya. Mencoba mengalihkan pertanyaan Nisha.

“Jangan mengalihkan pertanyaan gue, Askara!”

“Aku baik-baik saja. Kamu ada apa di sini?” tanyaku lagi.

Nisha menghela napasnya. “Gue tadi ngikutin lo dari belakang. Gue dengar semua yang dibicarakan Bu Ina. Kenapa lo ngga pernah cerita ke gue, Askara? Sejak kapan Bu Ina seperti itu? Gue punya bukti rekaman untuk melaporkan Bu Ina ke paman gue!”

“Berarti kamu dengar kalau aku anak dari seorang narapidana?”

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn