Cerpen – 30 Hari by Komarieh

Cerpen - 30 Hari by Komarieh

Aska berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit mencari ruangan yang di tuju nya. Saat dia menemukan ruangan itu, dia membuka pintunya dan langsung masuk ke dalam. Terdapat seorang Ibu yang sedang menemani anaknya yang sedang tertidur, dan juga seorang sahabat yang selalu setia berada di samping sahabatnya yang sedang sakit.

Saat Gina melihat Aska datang, dia memperkenalkan kepada Bunda Nila, dan meminta izin agar meninggalkan Aska sebentar di ruangan itu bersama Nila. Bunda Nila memberi izin, Ia dan Gina pun keluar.

Aska mendekati ranjang Nila, dia melihat betapa pucat nya wajah Nila, berbeda saat dia melihat Nila yang penuh tawa bersamanya saat itu. Aska mulai memegang tangan Nila, dan itu membuat Nila mengerjapkan matanya dan terbangun dari tidurnya.

“Aska, kamu…”

“Mengapa La, mengapa kamu tidak memberi tahu aku”

Nila terdiam, tidak bisa menjawab kata-kata Aska.

“Aku minta maaf karena tidak mendengarkan penjelasan kamu waktu itu, aku juga minta maaf karena telah mengatakan jika kamu gadis yang tidak bertanggung jawab”

“Saat itu aku marah, bukan karena kamu tidak menemani aku menyelesaikan tugas yang diberikan untuk kita, aku marah karena terlalu khawatir dengan kamu La, aku khawatir karena aku tidak mau terjadi sesuatu denganmu”

Nila hanya diam mendengar apa yang dikatakan Aska, dia tidak menyadari sejak tadi airmata nya sudah terjatuh.

“Aku khawatir dengan kamu La”

“Jangan gini Aska, kamu jangan terlalu khawatir dengan aku. Aku baik-baik aja kok” ucap Nila.

“Iya, kamu akan tetap baik-baik aja” Ujar Aska. “Aku suka kamu La” lanjutnya lagi. Nila yang mendengar itu terkejut.

“Sejak kapan?” tanya Nila.

“Sejak pertama kali aku melihat senyum manis mu, saat itu aku ingin selalu melihat senyum itu”

“Tapi Aska, Aku hanya akan selalu membuat orang lain repot”

“Jangan pernah mengatakan itu La, gak ada yang merasa direpotkan. Semua sayang kamu”

Setelah mendengar kata-kata Aska, Nila lebih merasa jika hidup ini berharga dan dia akan selalu menjalaninya dengan senyuman, walau waktunya hanya sebentar.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn