Nila berjalan memasuki kelasnya yang telah ramai dengan murid yang asyik bercanda, dia duduk di kursi nya dan mengeluarkan sebuah novel yang belum selesai dia baca. Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sampingnya.
“Pagi sahabatku” sapa Gina. Gadis ceria ini adalah sahabat Nila sejak dia kecil sampai sekarang. Nila tersenyum menanggapi sapaan Gina. Sesaat kemudian bel tanda masuk berbunyi, Nila memasukkan novel yang dibacanya ke dalam tas dan mengeluarkan buku pelajaran. Guru yang mengajar masuk, semua murid memberi salam padanya. Saat guru itu membalas sapaan dari murid-murid, muncul seorang murid di depan pintu.
Cerpen – 30 Hari by Komarieh
“Maaf Bu, saya terlambat” murid itu masuk dan memberikan alasan mengapa dia terlambat. Nila belum menyadari siapa murid yang terlambat, dia hanya membaca buku yang ada di tangannya, dia kaget saat Gina menyenggolnya dan mengisyaratkan untuk melihat ke depan.
“Aska terlambat tuh” ucap Gina menggoda Nila, sedangkan Nila hanya diam melihat Aska yang sedang diperingati oleh sang guru. Setelah mendapat nasehat, Aska diperbolehkan duduk dan mengikuti pelajaran.
Aska adalah pria yang Nila kagumi sejak dua tahun terakhir ini, dia tidak tahu apa penyebab itu semua terjadi, padahal sebelumnya dia tidak pernah merasakan hal itu. Di dalam kelas Aska dan Nila jarang sekali bertegur sapa, hanya beberapa kali Aska tersenyum pada Nila, itu pun hanya sekadar menyapa.
Artikel yang sesuai:
Nila juga termasuk gadis yang tidak terlalu terbuka dengan banyak orang, hanya Gina sahabatnya yang tahu dan mengerti Nila, termasuk perasaan kagum Nila pada Aska.
Hari ini guru memberikan tugas kelompok kepada semua murid di kelas Nila. Tugasnya adalah para murid harus mencari informasi tentang sebuah penyakit. Dalam satu kelompok terdiri dari dua orang, kebetulan Nila dan Aska menjadi satu kelompok.
Tugas itu harus dikumpulkan dua minggu yang akan datang. Saat guru mengumumkan bahwa Nila dan Aska satu kelompok, Nila terkejut sedangkan Aska melihatnya dan tersenyum manis.
“Yang lagi senang, satu kelompok dengan Aska” ucap Gina menggoda Nila, mereka sekarang sedang berada di kantin dan memakan makanan yang mereka pesan tadi.
“Hanya kelompok untuk mengerjakan tugas”
“Itu bagus, ada kesempatan agar Aska tahu seberapa perhatian dan baik sahabatku ini, agar dia juga merasakan kagum pada kepribadian yang baik dalam diri kamu Nila”
“Jangan berharap lebih, itu semua tidak akan terjadi”
Nila selalu saja seperti ini, menganggap bahwa dia tidak akan pantas untuk aska dan juga tidak akan ada rasa kagum pada diri lelaki itu. Saat mereka sedang membicarakan beberapa hal di kantin itu, Aska kemudian datang dan bergabung dengan Nila dan Gina.
Dia membicarakan tentang tugasnya bersama Nila, karena Gina bukan termasuk kelompok mereka jadi dia berpamitan untuk masuk ke kelas lebih dulu.