
Senin, 10 Januari 2022, Masih Kota yang Dulu
Selamat tahun baru, wahai anak-anak rinduku.
Mungkin sedikit terlambat, tapi itu lebih baik daripada sama sekali.
Nyaris terlupa, ternyata aku melewatkan Desember 2021 tanpa menjengukmu.
Bukan, kupastikan bukan karena perasaan ini tak lagi sama.
Artikel yang sesuai:
Tadi aku menengok bait-bait Oktober dan November sebelum aku menyapamu.
Air mataku sempurna menjawab segalanya.
Tuan dari hatiku masih sama.
Terima kasih karena selama sebulan kau tidak merengek mengingatnya.
Aku tak punya hadiah apa-apa,
Aku tidak pernah tahu bagaiman takdir Tuhan tentang perasaan ini, tentang kau, wahai anak-anak rinduku.
Tahun sudah baru,
Bagaimana kalau kita belajar menemukan pemahaman baru?
Misalnya, bahwa anak-anak rindu tidak selalu ditakdirkan berpulang pada Tuannya.
Usah takut … sebab aku akan senantiasa merawatmu.
Membiarkanmu tumbuh dengan alami.
Aku mencintainya … berikut dengan anak-anak rindu yang dia tinggalkan.
Penulis: Siti Khotimatun Hasanah






