Menulis cerpen untuk seorang yang mahir atau penulis profesional adalah perkara yang mudah. Mungkin bisa menjadi sulit ketika mereka sedang mengalami writer’s block saja. Nah, lain halnya untuk mereka yang pemula atau baru pertama kali menulis cerpen, kesulitan dalam proses menulis pasti lebih besar.
Bahkan lebih parahnya lagi mereka tidak tahu bagaimana seharusnya menulis cerpen yang baik itu bagaimana. Mereka sekedar menulis saja dan coba-coba mengirimkan ke penerbit atau media massa atau ke perlombaan dan akhirnya membuahkan kegagalan.
Panduan Menulis Cerpen untuk Pemula agar Proses Menulisnya Mudah
Yah … walaupun kegagalan bukan suatu hal yang buruk, tetapi bukankah menyiapkannya sebaik mungkin untuk meminimalisir kegagalan jauh lebih baik? Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan membagikan panduan menulis cerpen yang baik dan benar untuk pemula, yaitu:
1. Pahami Struktur Cerpen
Langkah pertama dalam menulis cerpen adalah memahami terlebih dahulu bagaimana struktur cerpen. Struktur adalah penyusun cerpen yang pada umumnya terdiri dari:
- Abstrak: ringkasan cerita dari awal sampai ending. Struktur ini tidak wajib ada dalam cerpen.
- Orientasi: Berupa pengenalan setting cerita bisa terkait dengan waktu, suasana terjadi peristiwa dalam cerpen.
- Komplikasi: di sinilah plot cerita mulai berjalan yang mana akan ditampilkan melalui hubungan sebab-akibat dan yang pasti melibatkan tokoh beserta wataknya dalam cerpen tentunya.
- Evaluasi: pada struktur ini konflik pada cerpen mulai mengarah pada pemecahan masalah sehingga masalah tersebut mulai menemukan penyelesaiannya.
- Resolusi: saat menulis cerpen, konflik cerita yang terjadi harus bisa diselesaikan dengan tuntas di bagian resolusi ini.
- Koda: merupakan penutup cerita yang memuat pesan moral atau amanat baik secara tersirat maupun tersurat.
2. Pahami Karakteristik Cerpen
Selain memahami strukturnya, kamu pun juga harus paham bahwa cerpen berbeda dengan novel walaupun sama-sama cerita fiksi. Ketuntasan cerita dengan waktu singkat adalah ciri khas yang dimiliki oleh cerpen. Walaupun singkat bukan berarti cerita tidak bermakna.
Dalam menarasikan cerita di cerpen hindari narasi yang bertele-tele. Sebab narasi yang bertele-tele hanya akan mengurangi jatah jumlah kata yang seharusnya ada dalam sebuah cerpen yaitu tidak lebih dari 10.000 kata. Hindari pula penggunaan kalimat klise yang berlebihan ketika kamu menarasikan cerita cerpenmu.
Karakteristik cerpen berikut berkaitan dengan tokoh yang terlibat. Yang mana jumlah tokohnya tersebut terbatas. Keterbatasan ini juga erat kaitannya dengan cakupan cerita yang mana juga terbatas pada satu peristiwa. Intinya adalah cerita dalam cerpen itu sederhana, tokohnya terbatas dan tuntas atau akhir yang jelas.
3. Menentukan Ide Cerpen
Setelah kamu memahami struktur dan karakteristik cerpen, selanjutnya kamu perlu menentukan ide cerita yang akan kamu jadikan cerpen. Ide cerita bisa datang dari mana saja, bisa dari sesuatu yang terjadi di sekitar kita atau berdasarkan imajinasi. Dan kamu pun juga bisa mendapatkan ide cerita berdasarkan pengalaman pribadimu, lho!
4. Menentukan Tema Cerpen
Ide cerita tentu berbeda dengan tema, kamu harus paham akan hal itu ya! Selain menentukan ide cerita kamu pun juga perlu menentukan tema cerpen yang akan kamu tulis. Tujuannya agar memudahkanmu dalam mau kamu bawa ke mana ide cerita yang kamu angkat tersebut.
5. Menyusun Premis Cerita
Menentukan atau menyusun premis adalah hal yang wajib kamu lakukan baik untuk menulis cerita pendek maupun novel. Premis cerita sendiri adalah ide dasar sebuah cerita yang akan membantu kamu tetap pada jalur yang sudah kamu tentukan. Premis ini pada umumnya terdiri dari satu kalimat yang terdiri dari:
- Tokoh protagonis
- Tujuan yang ingin dicapai
- Halangan yang datang untuk mencapai tujuannya
- Peluang atau ending
6. Menentukan Tokoh-Tokoh yang Terlibat dan Setting Cerita
Tips berikutnya dalam menulis cerpen untuk pemula adalah menentukan nama-nama tokoh yang terlibat. Pastikan jumlah tokohnya tidak terlalu banyak, maksimal 5 orang.
Lalu, selain menentukan tokoh kamu pun juga perlu menentukan setting cerita. Ingatlah bahwa setting yang kamu gunakan jangan terlalu banyak. Misalnya berpindah-pindah tempat atau bahkan berganti-ganti hari! Ingatlah, kamu menulis cerpen bukan novel!
7. Merangkai Plot Cerita
Merangkai plot cerita sama halnya dengan membuat kerangka karangan. Pada proses ini kamu perlu menyusun awal, tengah, dan akhir dari cerita yang kamu tulis.
Dengan merangkai plot cerita maka prosesmu menulis menjadi lebih terarah dan tetap pada jalurnya. Sehingga cerita cerpenmu tidak melebar kemana-mana alias terlalu bertele-tele. Menyusun plot cerita juga membuat peristiwa dalam cerpenmu memiliki sebab-akibat yang rasional.
Nah, itulah panduan menulis cerpen untuk pemula yang bisa kamu terapkan. Panduan lainnya yang mungkin bisa kamu lakukan adalah menulislah sesuai dengan gayamu sendiri jangan menirukan gaya orang lain. Selamat mencobanya!