Apakah kamu suka membaca buku? Jika iya, tahukah buku yang kamu baca termasuk jenis buku fiksi ataukah buku nonfiksi? Nah, salah satu cara agar kamu memahami perbedaan keduanya adalah dengan melihat unsur-unsur buku yang kamu baca.
Pada dasarnya, terdapat banyak jenis buku. Namun, secara umum buku terdiri dari dua jenis yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi. Keduanya tentu memiliki perbedaan baik dari segi unsur-unsur, bahasa dan sumber yang digunakan, hingga sifat serta bentuk karangannya.
Mengenal Unsur-Unsur Buku Fiksi, Jenis-Jenis dan Manfaat Membacanya
Nah, jika kamu ingin mengetahui lebih jauh tentang apa itu buku fiksi, unsur-unsur, jenis-jenis dan manfaat membaca buku fiksi, kamu berada di artikel yang tepat untuk kamu baca. Berikut ini kami bahas tentang apa itu buku fiksi terlebih dahulu.
Apa Itu Buku Fiksi?
Buku fiksi adalah jenis buku yang ditulis berdasarkan karangan atau imajinasi penulisnya. Dengan kata lain buku fiksi tidak ditulis berdasarkan realita, melainkan hanya rekaan penulisnya.
Unsur-Unsur Buku Fiksi
Setelah mengetahui dan memahami apa itu buku fiksi, selanjutnya kamu perlu memahami tentang unsur-unsur dari buku fiksi agar memudahkan kamu untuk mengidentifikasi jenis buku yang ingin kamu baca.
Ada dua jenis unsur buku fiksi yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut ini unsur-unsur buku fiksi:
Unsur intrinsik
Unsur instrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari dalam buku fiksi. Unsur-unsur intrinsik dalam buku fiksi meliputi:
1. Tema
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama yang menjadi dasar sebuah cerita. Dengan adanya tema, jalan atau isi cerita bisa tersusun secara rapi dan konsisten.
2. Karakter dan penokohan
Unsur buku fiksi berikutnya adalah karakter dan penokohan. Ada beberapa karakter yang meliputi protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh yang menentang tokoh utama) dan tokoh pembantu. Untuk mengetahui karakter-karakter tokoh, kamu bisa mengidentifikasinya melalui dialog antartokoh, perilaku tokoh maupun deskripsi secara langsung dari penulis.
3. Alur
Rangkaian cerita yang menggambarkan jalan cerita secara keseluruhan disebut alur. Alur cerita terdiri dari alur maju, alur mundur dan alur maju mundur atau campuran.
4. Latar atau setting
Unsur intrinsik buku fiksi berikutnya adalah latar atau setting. Latar menggambarkan suasana, waktu dan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.
5. Konflik
Dalam buku fiksi, terdapat konflik dalam cerita yang bertujuan untuk membangkitkan emosi pembaca. Tanpa adanya konflik, sebuah buku fiksi akan terasa monoton dan membosankan.
6. Sudut pandang
Sudut pandang menggambarkan dari sisi siapa penulis menuliskan ceritanya. Ada tiga jenis sudut pandang, yaitu sudut pandang orang pertama, orang kedua dan orang ketiga.
Sebuah cerita menggunakan sudut pandang orang pertama jika menggunakan kata “saya” atau “aku”. Jika sudut pandang orang kedua, menggunakan kata “dia”, sedangkan pada sudut pandang orang ketiga, penulis seolah berperan sebagai pengamat saja.
7. Dialog atau percakapan
Dalam sebuah cerita fiksi, tentunya terdapat dialog antartokoh maupun dengan dirinya sendiri. Dialog dalam cerita fiksi cenderung menampilkan poin-poin pentingnya saja.
8. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada para pembacanya.
Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari luar cerita fiksi. Berikut ini unsur-unsur ekstrinsik buku fiksi:
1. Sampul buku
Cover atau sampul buku biasanya memiliki beragam warna dan gambar yang menyesuaikan dengan tema atau isi buku. Di dalam sampul buku berisi informasi tentang judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit dan informasi relevan lainnya.
Salah satu jenis buku fiksi yang digemari banyak orang untuk dibaca adalah novel. Kalimat yang digunakan pada judul buku novel pada umumnya tidak terlalu kaku. Selain itu, novel juga bisa ditulis menggunakan bahasa yang tidak baku atau tidak selalu mengikuti kaidah PUEBI maupun KBBI.
2. Pokok bab buku
Unsur buku fiksi yang selanjutnya yaitu pokok bab buku atau bab utama buku. Pada bagian ini berisi deskripsi cerita atau isi buku. Selain itu juga terdapat kata pengantar singkat beserta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu terselesaikannya buku hingga bisa diterbitkan.
3. Judul bab dan sub bab
Judul bab dan sub bab adalah unsur buku fiksi berikutnya yang perlu kamu ketahui. Pada bagian ini berisi daftar isi yang akan memudahkan kamu untuk mengetahui isi buku secara keseluruhan, sekaligus memudahkan dalam mencari halaman tertentu dalam buku.
4. Bahasa yang Digunakan
Pada umumnya, buku fiksi menggunakan gaya bahasa yang tidak baku alias santai. Akan tetapi, ada juga yang menggunakan bahasa baku. Poin yang lebih penting adalah menggunakan gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami pembaca.
Jenis-Jenis Cerita Fiksi
Setelah memahami unsur-unsur dalam buku fiksi, berikut ini jenis-jenis cerita fiksi yang juga perlu kamu pahami:
1. Novel
Novel merupakan karya fiksi berbentuk prosa dengan cerita yang lebih kompleks dan memiliki unsur-unsur yang lebih luas serta terperinci. Contohnya, Novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer.
2. Cerpen
Cerpen merupakan karya fiksi berbentuk prosa singkat dengan fokus pada satu permasalahan saja. Contohnya, cerpen “Nadira dan Malam Terakhir” karya Leila S. Chudori.
3. Roman
Roman merupakan karya fiksi yang menceritakan beberapa tokoh. Biasanya, roman memiliki nuansa klasik dan di dalamnya berisi banyak hikmah. Contohnya, Roman “Siti Nurbaya” karya Marah Rusli.
4. Fabel
Fabel adalah karya fiksi yang menceritakan kehidupan hewan-hewan dengan disertai konflik tertentu. Contoh fabel yaitu “Si Kancil dan Buaya”.
5. Legenda
Legenda adalah karya fiksi yang menceritakan asal-usul terjadinya suatu tempat dan biasanya mengandung keajaiban. Contohnya yaitu legenda “Danau Toba”.
Manfaat Membaca Buku Fiksi
Membaca buku fiksi memiliki banyak manfaat. Berikut ini manfaat yang bisa kamu peroleh dengan membaca buku fiksi:
1. Memperluas wawasan
Meskipun ditulis berdasarkan imajinasi penulis, buku fiksi tetap bisa meningkatkan wawasan kamu tentang berbagai hal baik sejarah, budaya maupun pandangan yang berbeda tentang dunia.
2. Meningkatkan kesehatan mental
Membaca buku fiksi membantu kamu untuk ikut terlibat dalam cerita yang bisa memberikan kepuasan secara emosional sehingga bisa mengurangi stres dan menciptakan mood yang positif. Membaca buku fiksi juga bisa mengalihkan perhatian kamu dari kehidupan sehari-hari maupun permasalahan yang kamu miliki.
3. Memperkaya kosakata
Aktivitas membaca buku, baik fiksi maupun nonfiksi bermanfaat untuk memperkaya perbendaharaan kosakatamu. Kemampuan berbahasamu juga akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
4. Mengembangkan imajinasi
Buku fiksi juga bermanfaat untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas pembaca melalui dunia khayalan yang diciptakan oleh penulis dalam cerita fiksinya.
5. Meningkatkan empati
Membaca buku fiksi memungkinkan peningkatan empatimu. Sebab, kamu bisa memperoleh sudut pandang baru atau memposisikan diri sebagai tokoh yang mengalami berbagai peristiwa dalam cerita. Selain itu, kamu juga akan semakin memahami betapa kompleksnya manusia.
6. Merangsang keterampilan berpikir kritis
Alur cerita yang kompleks memungkinkan kamu berpikir lebih dalam agar mampu memahami maksud atau teka-teki yang seringkali dihadirkan dalam buku fiksi untuk membangkitkan emosi pembaca. Kamu juga bisa terdorong untuk menganalisis, mengevaluasi atau mengkritik isi cerita.
Nah, demikianlah unsur-unsur buku fiksi, jenis-jenis dan manfaat yang bisa kamu peroleh dengan membaca buku fiksi. Setelah memahaminya, apakah kamu tertarik untuk menulis atau membaca buku fiksi?