Tantangan Penulis Konten Apa Saja? Ini dia Solusinya!

Tantangan Penulis Konten Apa Saja Ini dia Solusinya!

Menulis adalah sebuah kesenangan bagi orang-orang yang memang gemar atau hobby menulis. Sebagai penulis, kerap kali mendapat distraksi. Hal tersebut menjadi tantangan penulis konten ataupun penulis lainnya ketika mengerjakan. Artikel ini akan membahas tantangan apa saja yang sebisa mungkin dapat kamu lewati dengan mudah!

Tantangan Penulis Konten Apa Saja? Ini dia Solusinya!

Maksud dari tantangan ini adalah sama seperti gangguan-gangguan apa saja yang penulis alami ketika kegiatan menulis berlangsung. Penulis konten atau content writer pasti ada dalam berbagai media, mulai dari youtube, tiktok, instagram, iklan di televisi, dan lain sebagainya.

1. Pikiran bercabang

Setiap manusia tentu memiliki berbagai hal dalam pikiran, banyak hal yang menurut mereka harus selesai dalam sekejap. Apalagi jika ada banyaknya masalah, maka hal ini menjadi ujian ke profesionalitas seorang penulis konten. Pada kenyataannya menurut psikolog, manusia memang tidak bisa multitasking.

Maka dari itu sebagai penulis kamu harus bisa melatih fokus. Kamu harus tau skala prioritas, harus memiliki konten planner sebagai jadwal untuk membuat konten hingga tahap mengunggah. Dengan latihan fokus, meskipun banyak yang kamu pikirkan, setidaknya dapat meminimalisir adanya pekerjaan yang terbengkalai.

2. Suasana yang monoton

Ini juga menjadi penyebab munculnya tantangan penulis konten. Penulis cemderung dalam satu ruangan yang terbilang workspace saja. Namun, jika ingin memunculkan lebih banyak ide, kamu bisa beralih tempat untuk mengganti suasanya tempat kerjamu.

Selain itu, kamu juga bisa menambah ornamen atau peliharaan (seperti ikan di aquarium kecil) yang bisa kamu taruh di meja kerjamu. Hal tersebut bisa mengurangi rasa stress terhadap pekerjaanmu.

3. Sifat lupa

Lupa adalah sifat alami yang setiap manusia pasti punya. Penulis konten biasanya lupa belum upload konten, lupa menyelesaikan konten yang telah dibuat (setengah-setengah), dan lupa biasanya dikarenakan terlalu banyak konten yang harus dikerjakan. Solusi untuk mengantisipasi sifat lupa, kamu harus bisa membuat content planner, agar jadwal kontenmu tersusun rapi.

4. Harus memiliki bank ide

Ide konten biasanya sesuai dengan media apa yang mengarah ke mana sedari awal. Ide konten muncul dari pengalaman pribadi, apa yang sedang trending, senang memikirkan hal yang unik, terinspirasi dari suatu hal, serta melihat peluang apa konten yang belum ada, hingga menjadi ciri khas media tersebut, serta masih banyak lagi.

Kamu bisa membuat list setiap ide konten. Lalu, dari list tersebut bisa kamu jabarkan lagi menjadi pecahan pecahan ide yang bisa kamu jadikan konten lain. Pembuatan content planner yang berisikan kumpulan ide-idemu sudah tersusun rapi berapa kali dalam seminggu proses pembuatan konten, analisis jam tayang sebaiknya kapan, sesuaikan target pasar konten, dan analisis konten mana yang cenderung lebih banyak peminat. Itu merupakan panduan pembuatan konten secara sederhana, apabila memang si penulis merangkap sebagai kreator konten pula.

5. Minimnya data pendukung dalam tulisan

Setiap penulis pasti melakukan riset, riset mendalam ataupun tidak bergantung pada jenis kebutuhan tulisannya. Sebagai contoh, ketika membuat video tayangan youtube keterkaitan penjelasan fenomena jaman sekarang dan dengan jaman dahulu (cr: channel youtube fery irwandi, berjudul mengapa Inggris Takut dengan Kopi?). Pada deskripsi konten video tersebut sudah jelas, apabila kontennya mengulas tentang kedai kopi, kejatuhan monarki, dan sedikit tentang revolusi Perancis.

Maka penulis konten ketika ide muncul, lalu masuk ke tahap riset. Seperti kapan terjadinya, bagaimana proses terjadinya, di mana terlaksana hal tersebut, siapa yang mengikuti, apakah benar dampaknya memang seperti itu, dan seterusnya. Riset bisa melalui buku, jurnal, dan sumber lain yang kredibilitas, agar konten tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Semakin banyak pengetahuan dan kegiatan riset yang kamu lakukan, akan memengaruhi hasil kepenulisanmu.

Umumnya penulis konten mengalami 5 masalah tersebut, kamu bisa menerapkan solusi yang mimin cantumin di atas, semoga bermanfaat.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn