September 2018
Merupakan awal kita bertemu. Kisah kita tergores di setiap warna kehidupan yang fana. Kau dan aku, melawan dunia.
Cerpen – Sean Andreas by Assyifa Putri
Kau adalah sosok dari kebahagian yang aku dambakan. Aku belajar banyak darimu. Saat aku terjatuh, kau menuntunku kembali berjalan di atas bebatuan yang tajam itu.
Meski aku selalu saja menangis kesakitan karena duri-durinya menusuk kaki, merengek seperti anak kecil.
Dengan senyuman indah dan penuh kesabaran kau mengobati semua luka di tubuhku. Kau juga membuatkan pelindung kaki yang nyaman untukku.
Kembali membuatku semangat berjalan. Kemudian, memberikan sentuhan kecil cinta padaku, yang kian lama kian membesar. Sampai tak dapat terbendung lagi.
Kini, aku sudah bisa berjalan dengan tegap. Bahkan berlari jauh mengalahkan hembusan angin yang melebur melalui celah kecil pada dinding bambu yang kita pakai untuk berlindung selama ini.
Berkat dirimu, kini aku mampu berjalan mengarungi pantai dengan pasir hitam purba dan berlari berlomba dengan alunan ombak lautan yang amis.
Saat malam tiba, banyaknya kapal di lautan lepas sangat indah. Mereka menyatu bak bintang di langit dalam gelapnya malam. Kau katakan sebuah janji tak akan meninggalkan diriku selamanya.