“Nggak jelas lo berdua.” Cepat-cepat Nila membereskan buku dan laptopnya. Dia sudah muak dan ingin berteriak marah kepada dua orang itu.
“Masih aja sok polos, heran.” Dengusan dan suara Jingga mengiringi langkah Nila meninggalkan gazebo.
Cerpen – It’s Okay to Let Them Go by Tiana Rayunda
Sebenarnya, hal yang paling membuatnya kesal adalah kebodohannya sendiri. Nila merasa terlalu naif untuk menganggap Jingga sebaik itu, dan juga Mirah yang dia pikir akan selalu menjadi temannya.
Belakangan, Nila mengetahui sesuatu yang cukup membuatnya kasihan dan kesal dalam waktu yang bersamaan pada Jingga dari Rosa—yang secara mengejutkan pernah satu SMA dengan cewek itu.
“Mungkin ini bakal bikin lo lebih kaget dari sekedar gue satu SMA sama Jingga,” ucap Rosa menatap Nila. Cewek itu menghela napas, mencoba menggali kembali kisah SMA-nya bersama Jingga.
Artikel yang sesuai:
“Gue bukan sekadar teman SMA Jingga, tapi gue teman dekatnya. Kalau lo ingat gue pernah nyinggung soal teman dekat gue dulu yang manipulatif, itu Jingga.” Rosa memberi jeda, memperhatikan raut wajah Nila yang sedikit terhenyak.
“Dia selalu bilang kalau nggak ada yang benar-benar anggap gue sebagai teman di kelas, dan gue percaya gitu aja. Padahal, kalau gue mau mikir lebih tajam lagi, teman sekelas gue kelihatan fine aja kok. Mereka seakan jauhin gue karena mereka udah tau sifat Jingga. Gue emang nggak sadar, soalnya sebagai orang terdekat Jingga, gue cenderung naif.” Rosa terkekeh di akhir kalimat. Seakan kenangan buruk itu sudah pantas untuk ditertawakan.
“Makanya, gue heran kok lo bisa temenan selama itu sama dia? Dan kayaknya adem-adem aja, tuh. Tapi, begitu gue tau di antara kalian ada masalah ini, gue udah nggak heran lagi. Kuat-kuatin aja, semester depan pilih kelas yang beda.” Senyum hangat Rosa terbit di akhir kalimat.
Nila merespons ucapan Rosa dengan kerutan di dahi, kentara kesal. Rosa yang menyadari hal itu terkekeh.
“Walaupun dia ngeselin kayak gitu, setau gue dia pernah dimanfaatin dan dijauhin sama circle pertemanannya waktu SMP. Gue sebenernya kasihan gara-gara itu, tapi gue juga kesel karena dia ngelakuin hal yang sama ke orang lain,” lanjutnya menghela napas.