Cerpen – It’s Okay to Let Them Go by Tiana Rayunda

“Ngelamun aja sih, La.” Gatra mendudukkan diri di samping Nila. Cewek yang sejak beberapa menit lalu hanya termenung di teras bagian kiri gedung C itu menoleh pelan, menemukan Gatra dengan sebotol kopi kemasan dan dua buah tahu bakso di tangannya.

Nila tidak segera menjawab. Cewek itu memperhatikan Gatra yang mulai meneguk kopinya sebentar sebelum kembali menghadap ke depan, “Nggak sibuk lo?”

Gatra malah diam. Dia memperhatikan kantung mata Nila yang menebal sembari meletakkan kopi kemasan itu di antara dirinya dan Nila. “Secapek itu ya?” tanyanya balik.

Cerpen – It’s Okay to Let Them Go by Tiana Rayunda

Nila tak memberikan respons. Dia hanya menatap gedung A tanpa minat. Kelas selanjutnya akan dimulai satu jam lagi, dan Nila tidak ingin mengikuti kelas hari ini. Semua tenaganya terasa habis tak tersisa. Semangatnya menguap.

“Nih, tahu bakso. Kata Rosa dari minggu lalu lo nyariin tahu bakso tapi nggak pernah dapet. Jadi gue beliin.” Gatra menyodorkan dua buah tahu bakso dalam bungkus mika bening ke hadapan Nila.

“Demi lo, nih, gue membelah kerumunan di kantin Budhe,” lanjutnya tetap menyodorkan tahu bakso itu.

Nila menghela napas pelan, menolehkan kepala  menatap mata Gatra dengan lekat, “Lo nggak sibuk? PKM lo gimana?”

Gatra berdecak dan meletakkan tahu bakso dalam mika itu di samping kopi kemasan yang ia bawa, lalu kembali menatap lurus ke depan.

“Lo mah, suka ganti topik obrolan. Nggak asyik.” Cowok itu melirik Nila sekilas, “Lo masih galau mikiran mereka? Ngapain masih dipikirin sih? Lupain aja. Yang salah itu mereka, bukan lo,” lanjutnya sarat kekesalan.

Nila mengernyitkan kedua alis mendengar ucapan Gatra. Dia tahu apa yang diucapkan Gatra benar, dan dia merasa tertampar karenanya.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn