6 Cara Membuat Novel yang Tidak Membosankan agar Cerita Novel Menjadi Berkualitas

6 Cara Membuat Novel yang Tidak Membosankan agar Cerita Novel Menjadi Berkualitas

Cara membuat novel yang tidak membosankan perlu untuk kamu ketahui, terutama jika kamu adalah penulis pemula. Keberhasilan kamu untuk menciptakan narasi indah dengan plot cerita yang menarik untuk diikuti akan membuat novel yang kamu tulis dibaca sampai tuntas oleh pembacanya.

Lebih lanjut lagi, novel yang kamu tulis akan mendapatkan penilaian yang baik dan bisa jadi pembaca tersebut merekomendasikan kepada teman pembaca lainnya. Nah, jika hal tersebut terus terjadi kemungkinan besar novelmu menjadi best seller pun semakin besar.

6 Cara Membuat Novel yang Tidak Membosankan agar Cerita Novel Menjadi Berkualitas

Lalu, apa dan bagaimana sih cara membuat novel yang tidak membosankan untuk dibaca, yang memiliki kualitas cerita yang bagus dan bisa membuat pembaca terus merasa penasaran? Yuk baca pemaparan lengkapnya di bawah ini:

1. Ciptakan Tokoh Protagonis yang Layak untuk Diceritakan dalam Novelmu

Salah satu hal pokok terkait cara membuat novel yang tidak membosankan berkaitan dengan tokoh dalam cerita novelmu tersebut. Kamu harus mampu menciptakan tokoh terutama tokoh protagonis yang layak untuk diceritakan.

Protagonismu tersebut harus memiliki tujuan yang ingin dicapai serta memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai. Artinya untuk membuat cerita yang tidak membosankan, kamu harus bisa memilih sosok karakter protagonis yang tepat.

Protagonis dalam cerita novel juga harus kamu ciptakan serealistis mungkin selayaknya manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk lebih lengkapnya tentang bagaimana menciptakan tokoh protagonis novel kamu dapat membacanya di sini.

2. Pastikan Plot Cerita Novel yang Kamu Tulis Menarik dan Logis

Plot cerita memegang peranan yang penting juga untuk membuat novel yang tidak membosankan. Plot haruslah memiliki hubungan sebab-akibat yang jelas dan masuk akal. Sehingga pembaca novelmu tersebut tidak merasa bingung kemana arah cerita yang kamu narasikan.

Ketika membuat plot cerita, kamu harus bisa menyeleksi mana peristiwa yang bisa mempengaruhi peristiwa yang lain. Di mana, kamu harus tahu peristiwa mana yang layak untuk dipilih dan alasannya mengapa suatu peristiwa layak untuk menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Intinya alur atau plot yang kamu rancang haruslah logis.

Sebab, plot ialah terkait runtutan atau urutan cerita. Bila kamu berhasil menyusun plot yang baik dan kreatif maka cerita yang kamu narasikan dalam novelmu pun tidak akan membosankan untuk dibaca.

3. Ciptakan Karakter yang Beragam

Novel berbeda dengan cerpen, terutama terkait jumlah tokoh yang ikut berperan dalam cerita. Jumlah karakter dalam novel lebih banyak daripada cerpen dan mereka biasa lebih kompleks baik dari segi hubungan antar karakter maupun karakteristiknya.

Keberagaman karakter ini termasuk dalam segi jumlah dan sifat yang dimiliki setiap karakter di dalam cerita. Maksudnya, selain ada tokoh protagonis kamu juga perlu menciptakan tokoh antagonis, tritagonis, deuteragonist dan lain sebagainya yang bisa kamu lihat jenis-jenisnya di sini.

Tokoh-tokoh pendukung dalam cerita novelmu juga harus bisa mencerminkan sosok manusia yang realistis. Yang mana mereka seyogyanya memiliki backstory maupun sifat yang menjadi ciri khasnya.

Jangan lupa juga untuk memastikan bahwa tokoh pendukung tersebut juga harus mampu membuat plot cerita berkembang. Dan yang pasti, pastikan mereka tetap memiliki hubungan dengan tokoh protagonis sebagai pusat cerita novel itu sendiri.

4. Tuturkan atau Narasikan Cerita Novel dengan Sebaik Mungkin

Dalam hal narasi cerita, proses ini erat kaitannya dengan penggunaan gaya bahasa untuk novel yang kamu tulis sampai dengan penulisan dialog. Untuk lebih lengkapnya simak hal-hal berikut agar kamu bisa menciptakan narasi cerita yang baik:

Pastikan gaya bahasanya menarik dan tidak membosankan

Cerita menjadi terasa hidup jika kamu mampu menarasikan cerita dengan gaya bahasa yang tepat. Dalam prosesnya, kamu bisa menggunakan berbagai teknik gaya bahasa seperti perumpamaan, metafora, dan simile untuk menggambarkan suasana dan memperkuat emosi karakter.

Pastikan untuk memilih diksi yang tepat untuk mendeskripsikan atau menarasikan cerita novelmu. Terutama terkait dengan penggambaran tokoh, dialog sampai dengan gaya berbicara atau suara karakter setiap tokohnya.

Tunjukkan, jangan katakan

Membuat narasi cerita berarti kamu harus bisa memvisualisasikan apa yang terjadi dalam novel melalui kata-kata. Oleh karena itu kepiawaian kamu dalam mendeskripsikan suatu hal sangatlah diperlukan.

Dalam menyampaikan apa yang sedang terjadi di dalam cerita usahakan jangan dengan cara memberi tahu pembaca apa yang terjadi. Lebih baik jika hal tersebut kamu lakukan dengan cara menunjukkan apa yang sedang terjadi melalui:

  • Tindakan tokoh
  • Dialog
  • Detail sensorik

Tulis deskripsi yang jelas

Bahasa yang deskriptif dapat lebih mudah membuat pembaca mencerna atau memvisualisasikan setiap kata yang kamu tulis. Dalam membuat kalimat deskriptif pastikan komposisi pas.

Jangan berlebih-lebihan tapi jangan juga kurang. Apabila terlalu berlebih akan membuat pembaca kehilangan minat sebab mengurangi kesempatan pembaca untuk berimajinasi. Jika terlalu sedikit takutnya ada detail penting yang terlewati.

Pastikan untuk menggunakan dialog secara efektif

Dengan dialog yang baik dapat mengungkapkan karakter, memajukan alur cerita, dan membuat pembaca tetap terlibat. Dialog harus terdengar alami dan memiliki tujuan.

5. Ciptakan Plot Twist

Plot Twist bisa menjadi salah satu cara yang manjur untuk membuat novel yang tidak membosankan. Plot twist bisa kamu sajikan di tengah cerita maupun menjelang ending. Nah, untuk tips membuat plot twist dalam novel kamu bisa membacanya di sini.

6. Buat Ending Bab yang Menarik

Dalam penulisan novel itu dibagi ke dalam beberapa bab. Nah, cara membuat novel yang tidak membosankan berikutnya ialah memastikan pada setiap ending bab novel bisa memicu rasa penasaran pembaca untuk terus melanjutkan ke bab berikutnya.

Beberapa cara untuk membuat ending bab memicu rasa penasaran pembaca ialah dengan menciptakan cliffhanger sampai dengan membuat ending dengan menampilkan suatu peristiwa yang memicu perubahan. Baik perubahan kehidupan tokohnya sampai perubahan emosional tokoh.

Nah, itulah enam cara atau tips membuat novel yang tidak membosankan. Selain tujuh hal tersebut dalam proses menulis novel penting juga untuk dilakukan riset, tujuannya selain membuat cerita semakin realistis juga akan memudahkan kamu dalam menyusun cerita.

Dan hal terpenting lain yang tidak boleh dilupakan ialah pastikan kamu untuk segera menuliskannya. Karena syarat menjadi penulis buku yang mendasar, ya kamu harus mulai menuliskan karyamu.

Jangan menunda-nunda karena takut tidak bisa menghasilkan novel yang berkualitas sesuai ekspektasimu. Ketahuilah semuanya ada proses, kamu harus berproses dan nikmati setiap progresnya lalu hasilnya!