Mengulik Hubungan Cerita dan Plot di Cerita Fiksi Baik Cerpen maupun Novel

Mengulik Hubungan Cerita dan Plot di Cerita Fiksi Baik Cerpen maupun Novel

Hubungan cerita dan plot, menjadi pembahasan kami selanjutnya setelah sebelumnya telah kami bahas hubungan antara cerita dan narasi. Cerita, plot, dan narasi merupakan bagian penting dalam karya fiksi baik cerpen maupun novel.

Mengulik Hubungan Cerita dan Plot di Cerita Fiksi Baik Cerpen maupun Novel

Apakah suatu cerita dapat berdiri sendiri? Atau apakah cerita dan narasi dapat berdiri sendiri dalam satu kesatuan? Atau apakah mereka memerlukan hal lain agar menjadi suatu cerita yang utuh dalam bentuk cerpen atau novel?

Kenyataannya cerita tidak dapat berdiri sendiri. Walaupun sudah memiliki narasi, cerita tidak dapat berdiri sendiri juga menjadi sebuah karya berbentuk cerpen maupun novel. Mereka membutuhkan unsur cerita bernama plot atau alur cerita.

Untuk lebih mendetail terkait hubungan antara cerita dan plot, silahkan menyimak pada uraian di bawah ini.

Penjelasan Singkat Tentang Cerita

Cerita secara bahasa memiliki arti tuturan tentang terjadinya suatu hal atau peristiwa atau kejadian. Terjadinya suatu hal berarti di sana terdapat plot atau alur yang menyertai bagaimana peristiwa tersebut terjadi.

Hubungan Cerita dan Plot di Cerita Fiksi

Plot atau alur cerita adalah unsur yang ada di dalam cerita. Mengapa plot ada di dalam cerita? Karena plot berfungsi untuk menghubungkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain.

Apakah cukup sampai pada “menghubungkan” saja? Tidak. Lebih dari itu, plot adalah tentang bagaimana suatu peristiwa bisa mengarah ke peristiwa lainnya. Proses “bisa mengarah” tersebut disebut dengan kronologis dan juga berarti ada penyebab mengapa suatu peristiwa bisa mengarah ke peristiwa yang lain.

Dengan demikian ada yang namanya sebab-akibat, jadi plot menghubungkan antar peristiwa dalam hubungan sebab-akibat. Sehingga peristiwa tersebut dapat membentuk suatu cerita. Dengan artian tanpa adanya plot, cerita hanya akan menjadi kumpulan peristiwa.

Singkatnya seperti ini, plot merupakan tulang punggung suatu cerita, yang menuntun kita memahami keseluruhan cerita dengan segala sebab-akibat di dalamnya. Peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain.

Bagaimana Seharusnya Seorang Penulis Membuat Plot

Dari penjelasan hubungan antara cerita dan plot di atas dapat kita lihat bahwa plot memiliki peranan penting dalam sebuah cerita baik di cerpen maupun novel. Jika kamu ingin menjadi penulis fiksi yang handal, kamu harus mampu membuat plot dengan baik dan kreatif.

Kreatif yang berarti cerita yang kamu susun dalam novel tidak membosan untuk dibaca oleh pembaca. Kamu harus bisa menyeleksi mana peristiwa yang bisa mempengaruhi peristiwa yang lain. Intinya kamu harus tahu mengapa peristiwa yang ini layak untuk menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

Kamu harus bisa menyeleksi peristiwa berdasarkan hubungan sebab akibat untuk mencapai efek tertentu dan sekaligus membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, dan bisa membuat sebuah kejutan pada pembaca cerpen atau novelmu tersebut.

Dalam proses penyusunan plot atau alur cerita tersebut juga harus logis. Sehingga pembaca karya fiksimu tidak bingung, terhadap alur yang kamu susun.

Nah, itu dia hubungan cerita dan plot. Intinya adalah tanpa adanya plot atau alur cerita, sebuah cerita hanya akan menjadi kumpulan peristiwa (bisa acak, bisa tidak).

Jika hanya menjadi kumpulan peristiwa, lalu bagaimana pembaca akan menikmati karya fiksi yang kamu buat? Apakah mereka akan paham hubungan antar peristiwanya? Tidak, bukan?

Maka, penting bagi kamu untuk bisa menjadi penulis yang mampu menghubungkan peristiwa yang satu dengan yang lain dengan logis, kreatif. Sehingga bisa membuat pembaca penasaran untuk terus membuka lembar demi lembar cerpen atau novel yang kamu tulis.