Buku monograf adalah salah satu jenis buku yang membahas satu topik dalam suatu bidang keilmuan tertentu yang menjadi keahlian atau spesialisasi penulisnya. Menulis buku monograf menjadi kewajiban bagi setiap dosen berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukannya agar dapat disebarluaskan dan memberikan manfaat secara maksimal.
Perlu kamu ketahui bahwa melakukan penelitian merupakan salah satu dari tiga tugas pokok dosen yang tertera dalam tridarma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat).
6 Tips Sukses Menulis Buku Monograf yang Wajib Dosen Ketahui
Selain untuk menjalankan tridarma perguruan tinggi, melakukan penelitian dan menjadikan hasilnya dalam bentuk buku monograf juga mampu meningkatkan angka kredit poin (KUM) dosen guna mengajukan jabatan fungsional yang lebih tinggi.
Maka tak heran, para dosen membutuhkan waktu dan dedikasi yang tinggi juga dalam proses penulisan buku monograf. Untuk itu, berikut terdapat enam tips yang perlu dosen ketahui agar sukses dalam menulis buku monograf:
1. Memilih Topik
Pertama, pilihlah topik yang menarik dan relevan dengan bidang keilmuan yang masing-masing dosen miliki. Sebab, buku monograf nantinya akan digunakan oleh dosen lainnya dalam mengajar maupun melakukan penelitian di bidang yang serupa dan sebagai buku pegangan mahasiswa.
Jika penulis tidak kompeten atau tidak memiliki gelar keilmuan di bidang yang ditulis tentu akan mengurangi tingkat kredibilitas buku di mata pembaca. Untuk itu, tuliskan semua tema di bidang yang kamu kuasai dan pilihlah salah satu untuk kamu tulis kerangka tulisannya dan dikembangkan menjadi naskah utuh.
Pastikan untuk memilih topik monograf yang memiliki nilai kontribusi baru terhadap pengetahuan yang sudah ada. Selain itu, pertimbangan juga untuk mengangkat topik yang belum terlalu banyak dibahas sebelumnya tetapi penting untuk diketahui masyarakat luas.
2. Melakukan Penelitian Secara Mendalam
Untuk dapat mengangkat topik yang belum banyak dibahas, kamu perlu melakukan penelitian secara komprehensif dan mendalam. Kumpulkan semua data dan informasi yang kamu temukan di lapangan sebagai pendukung untuk menulis buku monograf yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Membuat Kerangka Tulisan
Adanya outline atau kerangka tulisan akan membuat penulis lebih terarah dalam menulis sehingga buku monograf bisa tersusun lebih mudah dan cepat. Selain itu, outline juga memungkinkan penulis untuk menggali informasi seputar topik yang dibahas dengan lebih dalam, fokus dan menyeluruh.
4. Merencanakan Struktur Penulisan yang Tepat
Buku monograf memiliki struktur penulisannya tersendiri yang wajib para dosen perhatikan agar sukses dalam menulis buku monograf. Berikut ini struktur buku monograf yang baik dan benar:
Latar belakang
Struktur ini membahas mengenai alasan pentingnya sebuah topik yang diangkat dalam buku tersebut. Di sini, penulis menjelaskan fenomena atau permasalahan yang terjadi sehingga mendasarinya melakukan penelitian atau membahasnya di dalam buku.
Rumusan masalah
Struktur ini membahas rumusan masalah yang telah penulis temukan dan dilakukan pengujian sebelumnya. Menentukan rumusan masalah akan membantu penulis untuk menentukan arah bagi pembaca dalam menemukan fokus dan ruang lingkup pembahasan dalam buku monograf. Selain itu juga akan memudahkan penulis dalam menjabarkan tulisannya.
Tujuan
Struktur ini penting dalam setiap proses menulis buku, termasuk buku monograf. Tanpa tujuan yang pasti dan jelas, bisa jadi bukumu tidak akan kunjung selesai. Sebab, tujuan akan mengingatkan kamu untuk terus termotivasi dalam menulis sehingga bukumu dapat terselesaikan tepat waktu.
Tinjauan pustaka
Dalam menulis buku monograf, penulis bebas menuliskan sudut pandang pribadi dalam menyikapi suatu permasalahan dengan gaya penulisannya sendiri. Hal ini berbeda dengan karya ilmiah yang perlu menggunakan berbagai sumber kredibel.
Hasil dan pembahasan
Untuk hasil dan pembahasan ini ditulis menjadi satu bagian. Pembahasan setidaknya mengacu pada daftar pustaka yang digunakan yaitu sebesar 70%. Jika tidak, hal ini dapat mengurangi nilai kredit poin yang dosen peroleh.
Penulis juga dapat mencantumkan gambar pada bagian pembahasan ini. Namun, pastikan ukuran gambar tidak terlalu kecil. Setidaknya, buatlah dengan ukuran setengah halaman.
Daftar pustaka
Struktur ini berisi daftar sumber referensi yang penulis gunakan untuk menulis buku monografnya. Sumber referensi bisa diperoleh dari jurnal, penelitian maupun kajian tentang topik terkait.
5. Perhatikan Gaya Penulisan
Tips berikutnya, perhatikan gaya penulisan kamu agar dapat menulis buku monograf yang baik. Sesuaikanlah gaya penulisan dengan standar akademis maupun penerbit yang menjadi target untuk menerbitkan buku monografmu. Selain itu, pastikan untuk mengutip sumber yang digunakan dengan tepat dan konsisten.
6. Lakukan Editing
Terakhir, lakukan proses penulisan buku monograf dengan mengedit bagian-bagian yang masih terdapat kesalahan, baik dari segi ejaan, tata bahasa, maupun kejelasan informasi yang tercantum dalam buku. Melakukan editing juga akan membantu menjaga reputasi buku, penerbit dan penulis itu sendiri.
Demikianlah enam tips yang perlu kamu lakukan dalam menulis buku monograf. Jika kamu seorang dosen, mari ikuti tips di atas agar kamu sukses menghasilkan buku monograf sehingga mampu memberikan manfaat lebih luas dan memperoleh angkat kredit poin untuk mengajukan kenaikan jabatanmu.