Malam itu menjadi malam terakhir Lestari bertemu dengan Dyon, setelah menyelesaikan semuanya Dyon berjanji untuk kembali ke Singapura untuk melanjutkan pengobatannya. Malam itu terasa sangat panjang saat Dyon menceritakan alasan dia menjauhi Lestari dan menghilang selama ini.
Cerpen – Silakan Pergi by Yolanda Tania
Lestari memberanikan diri untuk membuka lipatan kertas itu, lagi. Kali ini air matanya tidak bisa dibendung, tangannya gemetar saat perlahan membuka kertas berwarna biru tersebut.
Hai, Wanitaku.
Ribuan hari bersamamu terasa begitu singkat, aku ingin menghabiskan ribuan bahkan jutaan hari lagi agar tetap bersamamu. Namun Tuhan menakdirkan kita usai, bukan hubungan yang akan usai, bahkan surat ini akan kamu baca jikalau aku sudah tiada.
Berulang kali aku menyalahkan takdir, namun Tuhan berkata kamu bukan takdirku. Kamu berhak mendapatkan seseorang yang bisa menemani hari tuamu, dan orang itu akan sangat beruntung. Bahkan sebelum aku tahu siapa orangnya, aku sudah mengatakan iri untuk keberhasilannya mendapatkanmu kelak.
Artikel yang sesuai:
Maafkan aku, aku akan mengucapkan beribu maaf setiap harinya untukmu, sebelum hidupku berakhir. Sungguh aku ingin menghabiskan sisa napas ini denganmu, dalam pelukanmu.
Kamu akan menjadi hal terindah yang aku temui di dunia ini, dan aku tidak akan pernah melupakan mu. Kamu cinta pertama, dan terakhirku. Hei, Cantik, jangan menangis. Kamu tidak pantas menangisi lelaki pengecut sepertiku. Hapus air matamu, sebab aku tidak bisa menghapus air matamu. Kamu wanita kuat, semangat untuk meraih gelar Magister yang kamu impikan.
Untukmu, Nona Manisku. Tersenyumlah, dunia membutuhkan wanita hebat sepertimu.
Dyon Atmaja.
Penulis: @ytania___