Cerpen – Silakan Pergi by Yolanda Tania

Awan mendung masih menyelimuti kota dengan sebutan Bumiayu ini. Suara guntur mulai terdengar, kilatannya begitu jelas, selang beberapa detik berubah menjadi suara yang menakutkan.

“Lestari,” Seorang lelaki mendekat dan memanggil gadis dengan jepitan biru di rambutnya itu.

Cerpen – Silakan Pergi by Yolanda Tania

Lestari yang tengah berdiri di depan halte langsung menoleh mencari sumber suara lalu mendapati lelaki dengan postur tubuh kekar itu sudah berada tidak jauh darinya.

“Ayo bareng, tunggu dulu di sini. Aku akan segera kembali.”

Lelaki dengan kemeja hitam yang lengannya digulung setengah bagian itu segera melangkahkan kakinya ke arah parkiran. Lestari hanya menggelengkan kepala pelan, dia sudah tahu resiko jika menolak ajakan lelaki itu untuk pulang bareng.

Motor vespa biru itu mendekat ke arah Lestari.

“Pakai helm-nya. Jangan membantah!!” ujar lelaki itu, yang biasa ia panggil Resa. Nama panggilan yang ia buat sendiri, sangat berbeda dengan nama aslinya. Entah dapat ide dari mana.

Lestari memanyunkan bibir. “Kamu tahu sendiri, aku tidak suka memakai helm,” ujarnya kesal.

“Pakai! Aku mau ajak kamu nonton konser.” Pernyataan itu berhasil membuat Lestari melongo. Sebentar lagi akan turun hujan dan Lestari tidak mau kehujanan sampai basah kuyup, bisa-bisa dia mengikuti ujian susulan karena sakit nantinya.

“Aneh, ganteng-ganteng otaknya nggak dipakai. Mikir dulu kalau mau ngajak orang!!” protesnya kesal.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn