Cerpen – Perihal Kenyataan by Ayu Anggrawati

Cerpen - Perihal Kenyataan by Ayu Anggrawati

Hampir setahun kita bersama, aku kira kalian rumahku di dunia pertemanan ini.  Aku kira juga kalian menerima bahwa aku  seseorang anak broken home. Dan tanpa aku sadari ada beberapa teman kelasku menghampiri diriku.

Itu alasan kita tidak suka kamu berteman dengan mereka. Kamu terlalu polos dan bodoh. Harusnya kamu sadar diri, kamu itu cuma dimanfaatkan. Kamu semangat ya! Kita pergi dulu’’ ucap salah satu dari mereka.

Aku kira mereka akan merangkulku saat menangis sesenggukan seperti ini di hadapan mereka. Lantas, siapa yang merangkul diriku saat seperti ini?

Diri sendiri.

Hingga semenjak kejadian itu, aku memilih sendiri. Kembali menjadi  pendiam dan tidak memiliki sahabat. Teman di kelasku hanya sekedar teman seperlunya saja. Kini aku sedikit sudah berdamai. Menerima kenyataan bahwa aku anak broken home. Dan tidak peduli dengan tanggapan mereka. Aku hidup untuk Tuhan dan diriku.

Di tengah-tengah keramaian kotaku ini, aku menunggu angkutan umum. Menoleh ke seberang jalan sana, sungguh menyakitkan sekali saat aku pulang kerja. Melihat keluarga kecil yang sedang bersenda gurau seraya makan nasi sebungkus bertiga. Mungkin bagi mereka itu cukup.

Tapi, bagiku itu kurang. Jika aku menjadi anak kecil itu pasti bahagia sekali. Melihat kedua orang tua selalu di sampingnya saja sudah membuat dia aman dan nyaman.

Aku berdiri menghampiri mereka, aku memberi makanan, minuman,  dan snack  untuk adik kecil itu. Mereka  berterima kasih dan tersenyum manis. Membuat hatiku terenyuh.  Pada intinya aku harus bersyukur. Dan aku berhak untuk bahagia dengan caraku sendiri.

Penulis: @yuanggraa

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn