Cerpen – Perihal Kenyataan by Ayu Anggrawati

Cerpen - Perihal Kenyataan by Ayu Anggrawati

Raut muka ku tersenyum melihat foto lama yang menyimpan banyak kenangan. Di dalam foto itu adalah foto aku dan keluarga yang masih utuh. Kini cuma tinggal kenangan, keluarga yang dulunya harmonis sekarang retak dan sepasang suami istri memilih untuk berpisah. Di sini, aku sebagai anak cuma bisa tersenyum menerima keputusan mereka.

Cerpen – Perihal Kenyataan by Ayu Anggrawati

Dan itu lah awal mula hidupku terluka.

Ibu pergi memilih memulai kehidupan barunya tanpa mengajakku dan Ayah yang menikah lagi. Namun, dia juga tidak mengajakku. Rumah yang penuh kenangan ini hanya dihuni oleh aku dan ART.

Ristya Andini, itu namaku. Kini aku sudah beranjak dewasa. Tentang biaya hidup, ayah dan ibu tetap memberikan aku uang bulanan. Tapi, bukan itu yang aku inginkan. Terkadang aku berpikir  tidak apa-apa  jika aku jatuh miskin yang terpenting bersama mereka, kedua orang tuaku.

Banyak teman-teman yang menjauhi diriku. Memangnya ada apa jika berteman dengan anak broken home?

Jika ditanya apakah aku memiliki sahabat? Jawabannya tidak.

Dulu pada saat aku menginjak kelas 1 SMP. Awal mula luka itu datang.

Rani teman sebangku aku masa itu. Dia berucap, “baru tahu kamu anak broken home.’’

Intan menjawab, “kata ayahku broken home itu tidak enak. Pasti sekarang kamu bingung pilih ibu atau ayahmu kan?’’

“Iya, aku bingung semua terlalu tiba-tiba. Aku tidak mengerti tentang masalah orang tu ku. Yang aku tahu, mereka selalu bertengkar setiap malam bahkan sampai pukul memukul. Ibuku selalu menangis, dan aku hanya bisa teriak stop agar mereka berhenti bertengkar’’ jawabku seadanya waktu itu.

“Waduh, jadi takut deh berteman denganmu. Seharusnya kamu tidak menonton pertengkaran. Takutnya kamu nanti mengikuti jejak ayahmu suka memukul.  Aku tidak mau bermain sama kamu deh,’’ ucap Rani dengan takut.

“Iya, aku juga deh.’’ Dan mereka pun pergi  tanpa canggung setelah berucap seperti itu.

Semenjak saat itu aku menutup diri. Teman-teman menjauhi aku. Aku pun tidak mencoba bergaul karena setelah mereka tahu tentang ku pasti mereka menjauh. Apa aku juga tidak pantas bahagia di dunia pertemanan?

Tapi, aku tidak berhenti di situ saja. ARTku terkadang memberi nasehat untuk  bergaul.

Carilah teman yang benar-benar menerima kamu, Andin. Bagaimana pun masa mudamu ini harus berwarna dan jangan takut jika ditinggalkan lagi. Pahami orang datang dan pergi, siapapun bisa begitu jika waktunya telah habis.’’

1 komentar untuk “Cerpen – Perihal Kenyataan by Ayu Anggrawati”

Tinggalkan Komentar