Cerpen – Misi Babaleno by Purbasari

Mata mereka yang berwarna cokelat itu tampak bersinar.

“Baik, Komandan, nanti kita akan bilang,” ujar seekor di antara si kembar. Mereka sudah tidak ingin tidur lagi. Mereka ingin Miau, teman mereka, bisa segera ditemukan.

“Kita harus masuk ke komplek perumahan. Berputar dari arah kiri, ke sekolahan TK, lalu balik lagi ke tempat semula,” ujar Babaleno sambil menunjuk ke arah pos satpam.

Misi Pencarian

Semua kucing mengangguk tegap. Mereka berjalan beriringan melewati pos satpam komplek tersebut. Babaleno kembali mengeong, meminta izin masuk kepada satpam tadi yang posisinya hampir sama seperti sebelumnya.

Sang satpam menatap panjang, cukup heran melihat kawanan kucing memasuki komplek bergerombolan seperti itu. Akan tetapi, tidak ingin ambil pusing satpam tersebut kembali menatap layar televisi kecil di depannya.

Seperti intsruksi Babaleno, mereka menyusuri jalanan komplek. Saat sampai di rumah Bu Fanny, mereka berhenti sebentar untuk meneguk air kran yang mudah dibuka oleh para kucing. Rumah Bu Fanny yang tidak ditutup pagar membuat mereka bisa masuk dengan leluasa dan minum di sana.

“Belum terdengar suara Miau dari tadi. Kira-kira daerah mana yang membahayakan buat kita para kucing di perumahan ini?” Si Hitam memasang telinga.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn