Apakah kau telah setuju? Aku bertanya. Kau mengangguk lemah. Kau katakan sudah tak lagi sanggup menghadapi situasi aneh ini. Cepat atau lambat ini semua harus berakhir. Usai berucap, isakmu kembali. Dan anehnya terasa mengiris dan melukaiku.
Cerpen – Sebuah Kisah Untuk Dilupakan by Latatu Nandemar
Aku diam. Hanya terdiam tanpa mengeluarkan kata-kata. Secara perlahan kau mulai menemukan dirimu kembali. Kau tak lagi menangis, hanya masih merebah pasrah pada bahuku.
Pelukmu semakin erat melingkariku. Sementara aku, aku terpuruk oleh rasa kehilangan tanpa bentuk. Mungkin suatu saat nanti, putaran roda waktu akan menggilas segala ingatan akan kenangan yang dulu pernah membuat kau dan aku buta.
Kau akan melupakan aku. Dan aku tak akan pernah mengingat dirimu. Akan ada manis yang lain, juga pahit yang lain yang akan mengisi hari-hari kita. Kisah kita kan selesai. Walau aku tak tahu entah kapan?
Penulis: @elnandemar