Cerpen – Pesat by Zahra Khairunnisa

Cerpen - Pesat by Zahra Khairunnisa

Hanya Lia. Hanya Lia yang dengan tulus menghiburku yang tengah berkabung. Entah ia datang sebagai sahabat adikku ataupun sebagai tetanggaku. Begitu pesatnya waktu berlalu sampai terkadang aku lupa bahwa kalau bukan karena Lia mungkin hari-hariku tidak akan secerah ketika Zeva masih ada.

Ayah dan ibuku tak pernah terlihat benar-benar peduli dengan apa yang telah terjadi. Tidak banyak yang berubah dari mereka kecuali mungkin jadwal kerja keduanya yang semakin padat dan pola hidup mereka yang semakin kacau.

“Mas, ayo makan, keburu bengkak nih!” Lia membuyarkan nostalgiaku. Aku meraba saku kemeja lengan panjang yang kukenakan, memastikan bahwa benda penuh kenangan itu selalu ada di sana.

“Lima tahun nggak makan mie instan nggak bikin Mas lupa rasanya, kan?” Aku menggeleng cepat, meraih sendok dan garpu yang ia sodorkan. Baiklah, mencobanya kembali sesekali tak mengapa.

“Mie ayam bawang, kesukaan Zeva. Kesukaan Mas juga, kan?” Tadinya sewaktu pikiranku tak berpusat pada semangkuk berhias kepulan asap itu aromanya hanya tercium samar, tapi kini benar-benar menggugah selera.

Sejenak kami membiarkan kepedihan itu berlalu. Sesekali Lia melontarkan kalimat kerinduannya pada sang sahabat yang telah berpulang. Kupikir aku berhasil menghibur Lia sekarang, tetapi nyatanya bahagia kami hanya sementara hingga seseorang secara berulang meneriakkan namaku.

“Ba …  Lo gue cariin dari tadi. Handphone lo nggak aktif⁠⁠⁠⁠⁠⁠?”

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn