Latar atau setting di cerita fiksi adalah salah satu unsur pembentuk cerita yang penting guna menghidupkan sebuah cerita. Setting cerita termasuk ke dalam unsur intrinsik sebuah cerita fiksi baik cerpen maupun novel. Melalui setting, pembaca dapat mengetahui bagaimana situasi yang ada dalam sebuah cerita.
Mengenal Latar atau Setting di Cerita Fiksi dan Contohnya
Pada pembahasan kali ini kami akan memaparkan lebih detail terkait dengan pengertian, fungsi, jenis dan contoh latar atau setting cerita. Berikut adalah uraiannya:
Pengertian Latar atau Setting
Latar atau setting dalam KBBI memiliki pengertian keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. Sementara itu definisi latar atau setting cerita secara umum adalah penggambaran tempat kejadian dari sebuah adegan di cerita.
Penggambaran tersebut meliputi tempat (ruang), waktu, sampai dengan suasana baik yang dirasakan tokoh maupun tempat kejadiannya itu sendiri.
Melansir Master Class, latar juga mencakup lanskap fisik, iklim, cuaca, serta lingkungan sosial dan budaya yang menjadi latar belakang tindakan yang ada di dalam cerita fiksi. Dalam menarasikan latar di sebuah cerita, penulis bisa menggunakan kalimat eksposisi (memaparkan atau menjelaskan).
Fungsi Latar atau Setting di Cerita Fiksi
Pembahasan berikutnya terkait dengan fungsi dari latar atau setting cerita. Dalam proses membaca, seorang pembaca cerita fiksi pasti berimajinasi atau membayangkan adegannya. Proses imajinasi inilah yang membuat kegiatan membaca begitu menyenangkan dan juga bermanfaat.
Untuk bisa membuat pembaca berimajinasi maka seorang penulis harus mampu membuat narasi yang baik. Termasuk juga dalam membuat narasi guna menjelaskan setting atau latar cerita itu harus bisa menghidupkan sebuah cerita.
Jadi usahakanlah ketika kamu menulis cerita fiksi harus bisa memberikan gambaran setting yang tidak hanya jelas tapi juga bisa memancing imajinasi pembaca untuk menyelami ceritamu tersebut. Selain itu latar cerita juga harus mendukung untuk membangun narasi, alur cerita, dan pengembangan karakter atau tokohnya.
Jenis-jenis Latar atau Setting dan Contohnya
Jenis-jenis latar cerita dibagi menjadi lima jenis, yaitu berikut ini:
1. Latar waktu
Setting cerita ini terkait dengan waktu di mana peristiwa di dalam cerita terjadi. Dalam penggambaran setting waktu bisa disampaikan secara gamblang (eksplisit) atau implisit.
Gamblang atau eksplisit ini disebut dengan jelas, misalnya tanggal berapa atau pukul berapanya. Sedangkan setting implisit tidak ditunjukkan dengan rinci hanya menggunakan acuan tertentu saja. Contohnya: Matahari bersinar terik pada saat tabrakan beruntun itu terjadi. Kecelakaan itu terjadi terjadi pada bulan di mana semua orang sedang merayakan hari kasih sayang.
2. Latar tempat
Setting cerita ini terkait dengan tempat atau lokasi di mana peristiwa dalam cerita itu terjadi. Dibagi menjadi dua macam terkait latar tempat ini. Yaitu yang disebut dengan jelas eksplisit dan tidak dengan rinci (implisit). Contohnya:
Setting tempat eksplisit
Dari penggalan cerita di novel Tuhan untuk Jemima karya Indah Hanaco:
Percakapan yang cukup serius itu terpenggal saat Nick mengabarkan kalau mereka sudah tiba di tempat tujuan. Dia membawa Jemima ke Trinity Hotel, tak jauh dari Cuba Street, area yang cukup terkenal di Wellington.
Setting tempat implisit
Dari penggalan peristiwa di cerita pendek Kutukan Rumah Ketiga Belas karya Latatu Nandemar.
… Dia pun memilih masuk ke dalam rumahnya yang terbuat dari kayu itu dengan membawa luka yang teramat dalam. …