Bernama Laksmi, gadis desa yang tak hanya memikat hati pria yang ada di desanya tetapi kepribadiannya yang lembut nan ramah. Kerap kali dijuluki “si tubuh mungil”. Rambutnya yang selalu digelung membentuk konde sebab panjang hingga ke punggung.
Terlebih saat ia mencuci pakaian di sungai yang sesekali diurai. Momen itulah yang ditunggu para pria, hanya ingin melihat Laksmi mengibaskan rambutnya. Iya, kibasan rambutnya hingga menyentuh arus sungai dengan berpakaian kemben yang ditutup selendang. Sering kali Laksmi mencuci bersama wanita paruh baya maupun sesepuh di kampung tersebut.
Cerpen – Asmara Senja by Frisca Hadinagoro
Sesekali juga bermain dengan anak-anak. Kecantikan Laksmi terdengar di seluruh penjuru wilayah hingga terdengar putra bangsawan yang tak kalah tampan dengan putra bangsawan lainnya. Mendengar namanya yang asing baginya, ia ingin melihat Laksmi secara langsung. Demi Laksmi rela sekalipun jarak yang ditempuh jauh.
“Siapa Laksmi? Apakah dia gadis kampung biasa?” Sadhana mengerutkan dahi dengan rasa penasarannya ia pun meminta ajudan istana untuk membawanya ke Sungai.
Dimana Laksmi mencuci pakaian. Tiba di Sungai, ada beberapa lelaki yang berkerumun melihat Laksmi. Sadhana terlihat lelaki pada umumnya. Berpakaian sederhana bahkan tidak memakai parfum. Melihat lelaki berkerumun ia segera menghampiri Laksmi. Tentu spot yang dituju berbeda dengan lelaki yang berkerumun.
Saat rambut Laksmi terurai dan mengibaskan rambutnya para lelaki memuji kecantikannya. “Aaa, jadi ini yang namanya Laksmi yang digilai para lelaki. Cantik dan tak terlihat gadis desa. Aku tak percaya dia gadis desa” Sadhana bergumam dan memperhatikan dengan detail setiap gerakan yang dilakukan Laksmi.