Di dalam kendaraan sendiri Sadhana ketika melihat Laksmi membuka pintu merasakan denyut jantung yang tak beraturan. Semakin ia lihat lebih dalam semakin cepat iramanya. Tak lama kemudian, si ajudan mendekati kendaraan dan mempersilahkan tuan muda untuk menemui langsung.
“Maaf tuan saya datang, sebab Laksmi ingin bertemu anda. Tuan berkenan?.” Sadhana memberanikan diri bertemu Laksmi. Dengan badannya yang bidang dan tegap dia berjalan menuju rumah Laksmi.
Pertama kali pula ia bertemu si kembang desa. Pertemuan mereka dipenuhi rasa tegang baik Laksmi maupun Sadhana sama-sama gugup. Laksmi mempersilahkan duduk dan menunggu.
Ia rasa bertamu kurang sedap bilang tidak ada obrolan, tanpa basa-basi ia membuat teh untuk Sadhana. Kue yang dibawa tadi Laksmi buka dan disantap bersama Sadhana. Sesekali ada gelak tawa diantara mereka.
Penulis: Frisca Hadinagoro