Mengulik Ciri-Ciri Buku Fiksi, Ketahui Perbedaannya di Sini!

Mengulik Ciri-Ciri Buku Fiksi, Ketahui Perbedaannya di Sini!

Kamu tim yang mana nih? Apakah kamu pembaca yang menyukai buku-buku fiksi atau malah lebih suka yang akademis seperti nonfiksi? Hmm, kalau kamu salah satu pecinta buku akut pasti akan sulit untuk menentukan pilihannya ya kan. Tapi kamu tahu gak sih perbedaan keduanya? Karena memang buku fiksi dan nonfiksi itu jelas berbeda lho.

Mungkin jika kamu hanya sebagai pembaca, kamu pasti sudah bisa dengan cepat mengenal mana buku fiksi dan mana yang bukan, karena secara general keduanya sangat mudah dibedakan. Dengan hanya melihat isi buku secara sepintas saja, kamu pasti bisa mengidentifikasinya.

Namun, yang perlu untuk mengulik ciri-ciri buku fiksi lebih mendalam adalah seorang pengarang. Hal ini dikarenakan dalam proses menulis, seorang pengarang harus bisa membedakan poin-poin tertentu untuk mengetahui bagaimana cara penyampaian yang ada dalam setiap buah pikirannya.

Mengulik Ciri-Ciri Buku Fiksi, Ketahui Perbedaannya di Sini!

sebelum mengulik lebih lanjut tentang ciri-ciri buku fiksi, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu pengertian sebenarnya dari buku fiksi itu sendiri. Apa sih itu buku fiksi? Mana yang lebih berbobot di antara keduanya? Jika aku membaca buku nonfiksi, apakah aku terlihat lebih keren?

Kamu penasaran? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu kamu wajib baca artikel ini, Jangan sampai kamu tidak memahami dengan baik tentang keduanya ya. Yuk simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui ciri-ciri yang ada pada buku fiksi!

Pengertian Buku Fiksi

Pada dasarnya buku sebagai sumber inspirasi, pengetahuan, dan informasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni buku fiksi dan nonfiksi. Keduanya sama-sama mengandung ketiga hal yang telah disebutkan sebelumnya, hanya saja implementasi dan sasarannya berbeda.

Buku fiksi merupakan salah satu bentuk karya sastra berisikan cerita atau narasi yang bersifat imajinatif yang ditulis oleh seorang pengarang. Buku fiksi memang seringkali terinspirasi dari kisah nyata dalam kehidupan, namun sebenarnya cerita-cerita dalam buku fiksi tidak harus bersifat fakta atau kejadian nyata seperti nonfiksi.

Selain itu, buku fiksi juga memiliki berbagai macam genre seperti novel, puisi, cerpen, dan drama yang bertujuan untuk menghibur dan mengajak pembaca masuk ke dalam dunia baru yang diciptakan oleh pengarang. Dalam fiksi kamu akan menemukan hal-hal baru dan ikut merasakan fantasi sang pengarang.

Ciri-Ciri Buku Fiksi

Berikut ini uraian tentang ciri-ciri yang melekat pada sebuah buku fiksi:

Karangan imajinatif

Sudah jelas bahwa buku fiksi mengandung cerita-cerita yang sejatinya hanyalah khayalan (imajinasi) dan kreativitas si pengarang saja. Buku fiksi menciptakan dunia baru yang ada pada karakter atau tokoh, serta peristiwa dan konflik yang bermodalkan imajinasi yang kuat dari si pengarang hingga dapat terasa nyata.

Memiliki unsur tersendiri dalam membangunnya

Berbeda dengan nonfiksi yang punya aturan penyusunannya sendiri, buku fiksi punya unsur-unsur pembangun cerita yang lebih complicated serta lebih detail agar cerita dapat tercipta dengan menarik. Unsur-unsur seperti plot, setting, pengembangan karakter dan alur harus dipahami oleh penulis dengan baik.

Tujuan unsur tersebut harus diatur sedemikian rupa ialah agar cerita yang dibangun menjadi lebih menarik dan dapat tersampaikan kepada pembaca dengan baik. Kenapa complicated? Karena banyak hal yang akan kamu lakukan sebagai pengarang untuk memenuhi unsur tersebut, seperti memikirkan konflik yang mendorong perkembangan tokoh dan cerita.

Bertujuan untuk pemenuhan emosi

Salah satu tujuan utama dari buku fiksi adalah sebagai media yang mewadahi pemenuhan emosi pembaca. Buku fiksi bisa bersifat menghibur dan memberikan inspirasi serta pelajaran hidup yang dapat mengubah banyak perspektif. Jadi, jangan underestimate kekuatan dari buku-buku fiksi ya!

Mungkin buku nonfiksi memang terdengar lebih informatif dan serius, namun sebenarnya memiliki tujuan yang hampir sama dengan buku fiksi, hanya saja berbeda penyampaiannya saja. Jika nonfiksi merupakan bacaan berat yang perlu konsentrasi tinggi, fiksi justru mengajakmu untuk menangkap pesan dengan santai dan rileks.

Memakai bahasa yang kreatif

ciri-ciri terakhir yakni bahasa yang ditulis dalam buku fiksi biasanya tidak baku sehingga terdengar sangat kaku. Pengarang bebas memakai bahasa yang membuat pembaca nyaman asalkan masih bisa mempertahankan makna cerita secara utuh. Setiap pengarang pasti memiliki ciri khas atau gaya bahasanya sendiri.

Nah kita sudah sampai pada penghujung bahasan artikel tentang mengulik ciri-ciri buku fiksi. Semoga ini dapat menjadi ilmu dan informasi yang bermanfaat ya untuk kamu, jangan lupa untuk selalu semangat mencari ilmu-ilmu tentang kepenulisan lainnya yang bisa kamu telusuri di laman blog Detak Pustaka. Terima kasih 🙂

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn