Terkait dengan bagaimana kondisi batin tokoh atau pelaku di dalam cerita. Selain batin si tokoh, setting suasana juga terkait dengan bagaimana situasi atau suasana atau kondisi lingkungan di mana peristiwa dalam cerita tersebut terjadi.
Pada saat menarasikan sebuah latar suasana biasanya penulis tidak langsung menyebutkan suasana batin tersebut. Misalnya kalau tokoh sedang sedih atau senang tidak berarti penulis menyebutkan ‘A’ sedang bersedih atau bahagia. Namun dalam menyampaikannya melalui deskripsi tertentu saja.
Contohnya pada cuplikan cerita di novel Tuhan untuk Jemima karya Indah Hanaco berikut ini:
Untuk pertama kali setelah berbulan-bulan, Jemima merasakan sepercik kebahagiaan sejati. Berada di dekat Nick yang senang dengan kehadirannya, sungguh menjadi sesuatu yang istimewa. Dia tidak diabaikan …
4. Setting sosial
Latar cerita jenis sosial ini menjelaskan status sosial dari tokoh di cerita fiksi. Bisa juga terkait dengan bagaimana perilaku sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Status sosial tersebut misalnya terkait dengan pekerjaan, jumlah saudara, kondisi keluarga (termasuk kaya, sedang, atau miskin). Contohnya pada cuplikan novel Tuhan untuk Jemima karya Indah Hanaco:
Ferdy adalah sopir kedua, dan bertahan cukup lama. Pria itu hanya selisih dua tahun lebih tua dibandingkan Ashlyn. Ferdy sangat lihai mengendarai mobil …
Dari narasi tersebut terlihat bukan, bahwa Ashlyn berasal dari keluarga berada yang bisa menyediakan mobil dan sopir untuk anak-anaknya.
5. Setting alat
Setting alat menggambar barang-barang atau alat-alat yang dipakai sebagai pendukung karakter tokoh di dalam cerita. Tak hanya biasa dipakai sebagai pendukung karakter dalam kehidupan sehari-harinya, barang atau alat yang dipakai ini juga ada saat tokoh memecahkan masalah.
Contohnya pada cuplikan cerita di novel Pergi karya Tere Liye berikut ini:
Yuki mengusulkan, mengeluarkan bintang ninja dari balik baju pink-nya, “Aku bisa melumpuhkannya dengan shuriken.”
Dapat kamu lihat pula bahwa alat yang dipakai oleh tokoh Yuki adalah bintang ninja, di mana alat tersebut juga digunakan untuk memecahkan masalah (pertarungan). Jadi tidak hanya melekat pada di tokoh tapi juga bisa digunakan oleh mereka.
Nah, itulah uraian terkait dengan pengertian, fungsi, jenis dan contoh dari latar atau setting cerita. Perlu kamu ketahui bahwa setting dapat membuat cerita lebih hidup, asalkan kamu mampu menarasikannya dengan baik.
Untuk pembahasan berikutnya, kami akan memaparkan terkait tips menyusun setting cerita agar lebih hidup. Sehingga kamu tidak hanya mengetahui fungsi dan jenisnya, tapi juga bisa menciptakan setting cerita yang lebih baik lagi untuk novel yang kamu tulis.