Hai penulis, kembali lagi di blog Detak Pustaka, membantu menjadikan bukumu lebih baik! Apakah kamu sedang bingung dengan naskah yang berbulan-bulan kamu diamkan di mejamu itu? Mungkin kamu masih bimbang melanjutkan naskahmu ke proses selanjutnya. Keresahan tentang apakah naskah akan diterima atau ditolak oleh penerbit impian, mungkin membuatmu ragu.
Dengar, kamu harus tahu bahwa tidak baik meggantungkan kreativitasmu yang keren itu begitu saja. Sebagai penulis, tentunya kamu tidak ingin semua hasil jerih payahmu menjadi sia-sia bukan? Jika tidak berkesempatan menerbitkan buku di penerbit mayor, tenang saja kamu masih punya alternatif lain yang tidak kalah menguntungkan lho.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang apa saja sih keuntungan yang akan kamu dapatkan jika menerbitkan buku secara mandiri melalui self publishing. Baca dan simak artikelnya berikut ini dengan seksama!
Keuntungan Menerbitkan Buku Sendiri Melalui Self Publishing
Maksud dari Self Publishing
Self publishing adalah alternatif pilihan bagi penulis untuk menerbitkan naskahnya sendiri tanpa bantuan penerbit konvensional. Self publishing memberi penulis kendali penuh atas seluruh proses publikasi yang akan terlaksana.
Berbeda ketika kita memilih menerbitkan buku dengan penerbit mayor yang melibatkan kontrak, perjanjian distribusi, syarat-syarat pengiriman naskah, aturan kerjasama, dan proses seleksi yang ketat terhadap naskah kita.
Keuntungan Menerbitkan Buku Secara Self Publishing
Tidak kalah dengan penerbit konvensional, naskah yang terbit melalui self publishing juga memiliki beberapa keuntungan lho, berikut ini keuntungan yang bisa kamu dapatkan:
Punya kendali penuh
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penulis yang menerbitkan bukunya melalui self publishing dapat mengontrol seluruh proses publikasi secara langsung tanpa adanya campur tangan pihak lain. Seluruh proses publikasi tersebut termasuk desain sampul, pemilihan bahan, biaya, distribusi, hingga rencana promosi yang sepenuhnya berada di bawah kendali penulisnya.
Hal ini berbeda sekali jika kamu memilih untuk menerbitkan buku di penerbit mayor, dimana akan ada perjanjian kontrak serta aturan-aturan yang harus kamu ikuti selama proses penerbitan bukumu. Bahkan sebagian penulis banyak yang merasa terlalu banyak aturan yang membuat mereka terbatas dalam mengekspresikan karya mereka.
Sebagai pendapatan pasif
Kentungan yang kedua, melalui self publishing biasanya penulis akan menghasilkan royalti yang lebih tinggi dibandingkan dengan penerbit konvensional. Mengapa demikian? Karena kebanyakan penerbit mayor akan memangkas keuntungan penjualan lebih banyak, sehingga keuntungan untuk penulisnya cukup terkuras. Hal ini karena pengeluaran untuk proses tersebut.
Lebih fleksibel
Dalam self publishing, jika penulis memerlukan revisi atau perubahan naskah yang cukup intens, maka penulis memiliki hak atau kebebasan untuk melakukan pembaruan serta modifikasi dengan cepat. Selain itu, penulis juga dapat menjalankan uji coba terhadap berbagai cara penjualan dan pemasarannya sendiri.
Mengurangi birokrasi penerbitan
keuntungan menerbitkan buku sendiri melalui penerbit indie, yakni dapat mengurangi birokrasi penerbitan yang memakan banyak waktu dan biaya dalam proses penerbitan sampai selesai. Akan ada banyak birokrasi pada penerbitan konvensional, mulai dari proses seleksi naskah, proses editing, layouting, penyaluran buku melalui distributor, dll.
Bebas dari kontrak return buku
Selanjutnya, keuntungan yang akan kamu dapatkan adalah kamu tidak perlu khawatir tentang banyaknya buku yang terbuang begitu saja. Hal ini karena self publishing tidak ada sistem return buku jika tidak mengalami kenaikan penjualan atau bahkan tidak laku di pasaran.
Penulis juga dapat membatasi jumlah produksi buku sesuai pesanan yang diminta, sehingga buku baru akan dicetak ketika informasi pemesanan sudah tertera dengan pasti. Dengan kata lain, self publishing tinggal mencetak ulang setiap kali ada pemesanan yang masuk.
Jangkauan penjualan lebih luas
Dengan self publishing, kamu dapat berkomunikasi dengan pembaca secara langsung dengan memanfaatkan media sosial. Adapun aspek komunikasi yang bisa kamu lakukan yakni seperti mendapatkan ulasan, saran, kritik, bahkan feedback pembaca saat kamu berhasil meluncurkan bukumu sendiri.
Ketika kamu melakukan ini, kamu sebagai penulis bisa membangun ikatan yang lebih kuat dengan pembacamu. Sehinga besar kemungkinan personal brandingmu akan jadi lebih kuat dan dapat memiliki pembaca yang royal pada setiap karya-karya yang kamu hasilkan.
Bebas berkarya
Keuntungan terakhir yakni kamu bisa bebas berkarya dan menonjolkan keunikan naskahmu sendiri tanpa memperdulikan syarat-syarat yang begitu banyak. Hal ini jarang kamu dapatkan di penerbit konvensional, karena pada umumnya mereka akan menyeleksi naskah sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga penulis kurang berkesempatan menunjukkan ciri khasnya.
Itu dia tujuh kentungan yang dapat kamu miliki jika memilih untuk menerbitkan buku secara independen. Meskipun masing-masing pilihan memiliki keuntungan dan kekurangannya sendiri, kamu sebagai penuli juga perlu bersikap bijak dalam membawa naskahmu ke tahap selanjutnya.
Semoga informasi yang ada di artikel ini bermanfaat. Terima kasih telah singgah di artikel ini ya 🙂