Arin dan Luna adalah sahabat semenjak mereka kecil. Dulu ketika rumah Luna satu RT dengan Arin mereka sering bermain bersama layaknya anak anak pada umumnya. Namun ketika SMP keluarga Luna memtuskan untuk pindah di tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah lamanya.
Saat ini mereka duduk di bangku kelas 12 yang akan menghadapi SBMPTN. Namun Arin memiliki mimpi untuk bisa berkuliah di UK. Sedangkan Luna, ia lebih santai dalam memilih PTN. Mereka berdua tinggal di ibukota Jakarta bagian timur.
Cerpen – Best Friend Forever by Nova Amelia
Suatu hari, di hari minggu yang cerah Arin mendapatkan email dari Oxford University untuk mengikuti panggilan interview beasiswanya yang dikirimnya minggu lalu.
Arin: “Ul ul heh ul”. (UL adalah panggilan sayang Arin ke Luna)
Luna: “Paan sih Rin kenapa kenapa??”
Arin : “Heh gue di minta panggilan interview ke UK”
Luna: “Hah yang bener lo, mana coba sini liat”
Arin : “Nih” (arin menyodorkan hpnya)
Luna: “Wah selamat Rin”
Pada hari Rabu besok Arin akan melakukan panggilan interview di UK. Luna yang ikut bahagia melihat sahabatnya itu ikut terharu karna melihat sendiri perjuangan Arin dalam mendaftar beasiswa. Sementara itu sorenya mereka berdua pergi ke kafe untuk merayakan hari ini. Ketika mereka asyik mengobrol tiba tiba Luna mendapatkan email dari ITB dan UNPAD secara bersamaan. Di email itu tertulis bahwa Aluna Pratiwi dinyatakan lolos dalam seleksi SBMPTN.
Arin yang tidak menyangka kepada sahabatnya itu terkejut ketika dirinya diterima di universitas negri terbaik di Indonesia.
Arin :“Ga nyangka gue ul ternyata lu pinter juga, gua kirain lu Cuma hah hoh aja di kelas”.
Luna : “Hei, gini gini gua juga belajar kaleee, emang lu doang yang bisa pinter”.
Arin :“Terus rencanany lu mau milih yang mana?”.
Luna : “ITB dung”.
Setelah sejam lebih mereka dikafe, Luna memutuskan untuk pulang duluan karna tidak sabar mengabari orang tuanya. Begitu pula Arin yang juga pulang kerumah.Esok harinya Arin berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi ke Inggris. Ia juga tidak lupa berpamitan dengan sahabatnya itu lewat telepon seluler. Ia akan berangkat pukul 9 pagi dari bandara Soekarno-Hatta dan akan sampai di London pukul 1 malam. Sementara Luna sedang menyiapkan barang barang nya untuk pergi ke Bandung.
Arin sudah sampai di bandara Heathrow, London. Ia tiba pukul 01.30 dini hari. Setelah itu ia langsung memesan taksi dan pergi ke hotel yang sudah di booking kemarin malam.
Sabtu, 19 September 2020 London pukul 07.00
Hari ini Arin akan mulai interview jam 08.00 pagi. Ia sudah menyiapkan semua yang ia perlukan. Begitu juga dengan kondisi mental Arin.
Jam 08.00
Sesi interview kali ini di lakukan bersama Mr. John. Ia merupakan dosen UI yang berasal dari UK. Arin tidak pernah menyangka bahwa interviewer nya kali ini berumur masih muda dan tampan.
Mr. John: Hallo Arin. I’m John and I’m your interviewer this time.
Arin : Hallo Mister
Mr. John: So let’s introduce your self
….
30 menit kemudian
Wawancara kali ini terasa lega untuk Arin. Setelah bertahun tahun ia berlatih kini saat yang ditunggu datang. Untuk me-refresh otaknya, Arin pergi ke kebun bunga dekat hotelnya untuk sekedar melepas rasa gugup Kemudian setelah itu ia pulang berisitirahat di hotel.
Minggu, 20 September 2020 London pukul 09.00
Arin mendapat email dari Oxford University bahwa ia di terima menjadi mahasiswa jurusan sistem informasi. Arin sangat bahagia ketika mimpinya semenjak kelas 3 SD untuk berkuliah di luar negri jalur beasiswa fully funded menjadi kenyataan. Setelah perjuangan yang ia korbankan selama 6 tahun. Ia dapat langsung melaksanakan perkuliahan senin depan. Arin langsung menghubungi keluarga dan teman-teman terdekatnya tentang berita baik ini.
Minggu, 21 Februari 2021
Sudah berbulan bulan Arin dan Luna tidak saling berkabar, terakhir ketika Arin memberi kabar kepada sahabatnya itu, pada saat ia di terima di Oxford. Arin menganggap wajar saja karna urusan masing-masing yang banyak. Terlebih lagi di dunia perkuliahan, mereka juga mengikuti organisasi di kampus masing-masing. Tapi Arin merasa sedikit curiga kepada Luna yang sering ketahuan minum dan berkumpul bersama teman-teman barunya di sana.
Bagaimana tidak? Semenjak hidup sendiri, Luna sering bergaul dengan banyak orang. Arin sering melihat dirinya di status whatssapp dan instastory instagram. Sebenarnya ia takut hal ini terjadi pada diri sahabatnya itu sejak lama, karna Luna sedikit bodoh dalam berteman.
Senin, 22 Februari 2021
Arin memutuskan pulang dari London secara diam-diam karna ingin memberi kejutan kepada keluarga nya serta ingin melihat kondisi Luna di Bandung. Sesampainya di rumah, keluarga Arin tidak menyangka anaknya akan pulang lebih awal. Mereka menyambut kedatangan Arin yang sudah lama tidak bertemu.
Setelah 1 minggu di Jakarta, Arin meminta ijin Mama Ida atau ibu dari Luna untuk bertemu Luna di sana. Arin yang mengetahui kosan Luna langsung pergi ke sana tanpa sepengetahuan Luna. Sesampainya di sana Arin malah kaget dengan penampilan Luna yang baru.
Arin :“Surprise”
Luna : “Wahh… Arin”.
Arin : “Hahaha…. Gima lu Ul baek baek aja kan lu disini?”
Luna :“Lu nggak liat badan gua jadi sebesar ini di Bandung”
….
Batin arin
“Ini beneran Aluna Pratiwi kan. Gua ga nyangka dia bakal lepas kerudung dan pasang tindikan kayak gitu.”
Arin membiarkan kata-kata itu dalam hatinya tanpa ada sedikit pun untuk mengeluarkannya. Ia tau bahwa Luna tidak suka dengan orang-orang yang julid padanya. Mereka berdua pun melanjutkan obrolan tersebut hingga sore hari. Arin yang sudah lelah setelah perjalanan 4 jam dari Jakarta memutuskan untuk memesan hotel di dekat kosan Luna. Karna selain untuk bertemu Luna, Arin juga akan mengisi seminar di Bandung selama 3 hari.
Di malam hari Arin menghampiri kosan Luna untuk mengajak Luna pergi makan namun Luna justru menolaknya karna ia juga ada janji dengan teman yang lain. Luna tak biasanya menolak ajakan Arin, malah justru Luna yang sering mengajak pergi Arin. Arin terkejut sekali lagi, ketika yang menjemput Luna adalah seorang laki-laki bertato dan penampilan Luna yang menggunakan dress ketat. Arin memeringatkan Luna untuk memakai pakaian yang lebih tertutup dan membatalkan janjinya itu.
Arin : “Lu tuh ngapain si pake baju kayak gini, ganti gak!!”.
Luna : “Lu ngapain sih ngatur ngatur gue, oww lu cemburu ya kalo misal gue punya temen-temen baru yang lebih seru dibanding lo.”
Arin : “Maksut lo apaan sih?, gue cuman mau lu pake baju yang bener nggak ketat-ketat kayak gini, gua ini sahabat lo Ul”
Luna : “Sahabat kata lo, lo kemana waktu gue susah, hah kemana?, cuman mereka yang ada waktu gue susah nggak kayak lo”
Arin : “Iya gue minta maap karna urusan di Oxford itu banyak, lu juga ngertiin gua dong”
Arin menyelesaikan perdebatan mereka itu karna ia rasa percuma. Ia merasa heran terhadap sahabatnya itu yang iba-tiba menjadi seperti orang yang terjerumus ke pergaulan bebas. Jujur kalimat yang dilontarkan Luna begitu menusuk hatinya. Ia merasa gagal menjadi teman yang baik. “Seharusnya gua tuh ada ketika di butuh, kalo kayak gini kan dia bisa masuk ke lubang hitam”ucap Arin setelah beberapa saat Luna pergi.
Memang Luna adalah orang yang bodoh ia harus selalu diingatkan oleh orang lain bahwa dirinya melakukan kesalahan. Di malam harinya ketika sedang berjalan menuju minimarket, Arin melihat Luna yang jalan sempoyongan masuk kosan karna mabuk. Ia tidak menolong Luna karna takut Luna masih marah dengannya. Lalu ia memfoto Luna dari jarak jauh untuk mengirimkannya besok pagi ke tante Ida.
3 Maret 2021, jam 08.00
Di chat
Arin : Assalamualaikum mah, ini Arin tadi pas pergi ke milimart Arin ngeliat Luna baru pulang jam 12 malem mah.
Send foto
Arin : Kalo boleh tau Luna kayak gini udah berapa lama mah?
Mamah: Iya rin semenjak Luna kuliah di Bandung dia jadi sering kumpul sama temen-temen yang nggak jelas pergaulannya gitu Rin.
Mamah: Kadang pas papah Erick ngingetin malah ngelawan Rin. Mamah sebenernya udah capek sama kelakuan Luna yang kayak gini rin. Mamah minta tolong kamu bantu Luna ya Rin.
Arin : Insyaallah Arin bantu, sebisa Arin mah
Mamah: Makasih ya Rin
…
09.00 WIB
Arin menemui Luna di kosannya, namun Luna sudah pergi dari pagi karna ada perkuliahan. Arin yang kebingungan, memutuskan untuk pergi sendirian mengelilingi kota Bandung. Ia menangis karna mengira semua ini karna ia telah gagal menjadi sahabat. Padahal jika di telah keputusan untuk memilih nasib Luna adalah Luna sendiri.
Arin kemudian teringat sesuatu bahwa dulu Luna bermimpi kuliah di Rusia. Entah mengapa anak itu sering memimpikan hal secara tiba-tiba. Arin lalu mengambil laptopnya dan mencari di google tentang petukaran pelajar di Rusia. Ia juga membantu mengisi formulir untuk Luna. Setelah sibuk mengisi formulir, Arin pergi ke tempat seminar untuk mengisi seminar. Acara tersebut membagikan tips bagi kalangan muda dalam membangun bisnis dengan modal yang sedikit.
Jam 20.00 WIB Bandung
Arin bergegas pulang dari tempat seminar itu. Acara itu di undur menjadi jam 2 siang dan baru selesai jam 7 malam. Arin mengendarai sepeda motornya dengan berhati hati berharap ia akan bertemu Luna di jalan.
Namun tiba tiba mobil dengan kecepatan tinggi menabrak pengendara motor di depannya dan terjadi kecelakaan beruntun. Lima motor di tabrak oleh mobil tersebut. Arin pun ikut terjatuh dari motornya dan kejatuhan motornya sendiri.
Para warga yang melihat langsung membantu para korban. Tak lama kemudian segerombolan polisi yang sedang patroli ikut mengamankan kejadian tersebut. Diduga sopir sedang dalam keadaan mabuk lalu rem mobil yang blong menjadi biangnya. Sopir tersebut diamankan dan para korban dibawa ke rumah sakit terdekat. Keadaan Arin saat ini cukup kritis. Ia langsung di masukan IGD dan motor yang di sewanya tersebut hancur di bagian depan.
Polisi menelpon keluarga para korban. Mama Arin yang mendengar informasi dari polisi tersebut menangis dan buru-buru pergi ke Bandung. Sementara saat ini pelaku sedang di tindak pidana oleh para polisi.
4 Maret 2021, jam -7.30
Keesokan harinya Arin dapat keluar dari IGD setelah kritis semalaman. Ia di pertemukan oleh polisi tadi untuk di mintai keterangan.
Polisi: “Kalo boleh tau itu kronologisnya gimana ya mbak?”
Arin: “Waktu lampu merah tiba-tiba ada mobil yang kecepatannya tinggi pak, dari jauh juga udah kelihatan itu mobilnya ugal ugalan jalannya terus tiba tiba dia nabrak saya sampe motor saya jatuh nimpa saya”.
Polisi : “Baik terimakasih mbak ini kasusnya ssedang kami proses. Untuk motonya sudah di bengkel jadi mbaknya tenang aja”.
Arin:“Baik, terima kasih pak”.
Keluarga yang sudah tiba sedari tadi pagi merasa bersyukur karna kondisi Arin sekarang sudah cukup membaik. Arin mencoba menguhubungi Luna sedari tadi namun tidak bisa karena handphone Luna tidak aktif. Ia cukup khawatir dengan keadaan Luna sekarang padahal keadaan dirinya cukup mengkhawatirkan.
Keadaan Arin hari demi hari semakin membaik.
Kata dokter hari ini ia boleh pulang. Arin merasa bahagia karena ia akan balik ke Jakarta lagi. Keluarganya sudah mempersiapkan barang barangnya di mobil. Namun Arin ingin menengok keadaan Luna sekarang. Keluarganya pergi mengatarkan Arin untuk melihat keadaan Luna sekarang, setelah beberapa hari tidak ia temui. Ketika sampai di kosan Luna, kosan tersebut sepertinya sepi dan tidak ada orang.
Arin :“Asalamualaikum Ul Ul ini, gua Arin”.
Tok tok tok
Kosan itu sepetinya tidak ada orang, Arin pun membiarkannya pergi. Sesampainya di Jakarta, Arin membiarkan barang barangnya dan pergi beristirahat. Setelah bangun dari tidurnya ia mendapatkan pesan dari Mama Ida.
Mama Ida : “Assalamualikum nak Arin, kemaren mama liat kamu masuk rumah sakit ya. Kenapa nak?”
Arin: “Iya mah kemaren arin masuk rumah sakit karna di tabrak sama orang”.
Mama Ida:“Owalah, sekarang gimana nak keadaannya?”
Arin: “Alhamdulillah udah membaik mah”
Mama Ida: “Alhamdulliah, ini mama kirim salad buah ya buat kamu sama mama Dina”
Arin: “Wah terima kasih mah”
Keluarga Luna dan Arin memang sering mengirim masakan. Orang tua mereka memang cukup dekat satu sama lain. Saat ini, Luna sedang kesakitan di kosan nya. Ia terkena demam bebeapa hari ini karna sering stress. Terlebih lagi ia tidak memberi tahu mama Ida karna takut, ia akan khawatir.
Luna merasa bersalah karna sepertinya ucapan Arin benar. Luna sering telat masuk kelas karna asyik nongkrong dengan teman temannya. Semenjak itu pula nilai ujian Luna ikut menurun. Padahal ia berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar giat agar dapat mendapat predikat cumlaude.
Di malam hari Luna pergi keluar kosannya untuk mencari makan malam. Ia tidak mengikuti ajakannya temannya untuk pergi nongkrong. Luna mengendarai sepeda motornya yang beranjak menuju warung soto mie. Setelah selesai membeli soto mie, Luna cepat cepat untuk pulang karna Bandung akan di guyur hujan.
Aspal bandung yang becek membuat Luna berjalan lebih berhati hati. Ia merasakan firasat yang buruk sedari awal. Baru saja ia mengegas motornya sebuah mini bus dengan kecepatan yang tinggi menghantam Luna dan 3 pemotor lainnya. Mobil itu mengalami rem blong.
Motor Luna sudah tergeletak di tanah dan soto mie yang tumpah. Tubuh Luna terjungkal hingga cukup jauh. Ia pingsan dengan tubuhnya yang bersimbah darah. Para warga yang menyaksikan langsung membantu para korban untuk di bawa ke rumah sakit. Sementara pelaku di bawa ke kantor polisi setempat.
Luna langsung dimasukkan ke IGD. Ia mengalami koma akibat kecelakaan tersebut. Terduga pelaku merupakan seorang yang baru belajar mengendarai mobil. Ia mengalami rem blong serta kondisi jalan yang licin membuat 2 korban mengalami luka berat, 2 orang mengalami luka ringan. Luna koma selama 5 jam, terlebih lagi kondisi tubuhnya yang sedang demam.
Paginya Luna sudah sadarkan diri walaupun kondisi tubuhnya yang ringkih. Polisi mencoba menelpon keluarga Luna tapi Luna justru menjawab yang lain.
Polisi : “Maaf mbak Luna lebih baik saya telpon keluarganya saja nggih”
Luna: “Tolong telpon sahabat saya dulu pak, namanya kotaknya Arin.”
Polisi : “Baik mbak”
Di telpon
Polisi: “Selamat pagi mbak Arin. Saya dari polres Bandung ingin menyampaikan kalau temennya ini masuk rumah sakit karna kecelakaan mbak,”
Arin: “Hah yang bener pak, rumah sakit mana pak?”
Polisi : “Bandung Central Hospital, saat ini mbak Luna sedang berada di IGD mbak”
Arin: “Baik, terima kasih pak saya segera kesana”
Telpon ditutup
Polisi :“Mbak Luna katanya temennya mau kesini”
Arin: “Makasih pak Adi”
Arin langsung mengegas mobilnya dengan cepat. Ia sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya itu. Terlebih lagi Luna di sana sendirian, ia tidak mungkin memberi tahu keluarganya karena mereka sedang liburan. Dengan kecepatan yang tinggi, Arin berhasil sampai Bandung hanya 3 jam perjalanan dan untung saja jalanan sedang bersahabat dengannya.
Sesampainya di rumah sakit ia melihat Luna sedang tidak sadar diri yang berbalut perban di sekujur tubuhnya. Arin menangis, ia kembali menyalahkan dirinya sendiri. Arin tidak tega dengan keadaan Luna. Ketika itu, Luna sudah dapat dipindahkan ke ruang rawat inap biasa. Walaupun Luna belum sadar Arin tetap memegang tangan Luna.
Di ruangan Mawar kamar 17 VVIP
Arin: “Dok ini sebelumnya keadaan temen saya ini gimana ya dok?”
Dokter: “Temen mbak ini mengalami koma selama 5 jam di tambah dengan kondisi mbak Luna sendiri yang sedang demam. Dan juga kondisi mental mbak Luna juga ikut menurun. Tolong jagain temen nya ya mbak”
Arin: “Iya makasih banyak dok”
Ibu dokter tersebut keluar dengan 2 susternya yang meninggalkan mereka berdua sendirian. Arin pun meluapkan kekesalannya kepada Luna yang sedang tidak sadarkan diri.
Arin: “Lu tuh kenapa sih Ul, kan gue udah bilang jangan aneh aneh. Gua gamau lu masuk ke lingakaran setan kayak gitu. Jujur gua takut banget kejadian ini terjadi. Karna gua sayang sama lo Ul. Tolong dengerin kata kata gue sekali aja. Memang dasar kepala batu”.
Walaupun kondisi Luna yang belum sadar Arin tetap mengajak bicara dirinya. Sampai pada akhirnya Luna siuman.
Luna: “Rin”
Arin: “Aaaa Lunaa” (mereka menangis)
Arin: “Maafin gue ul seharusnya memang gua ada di samping lo, gue memang gapantes jadi sahabat”.
Luna: “Lo jangan ngomong gitu rin, seharusnya gua yang ngomong kayak gitu. Gua memang bodoh banget jadi orang. Karna kejadian itu lo hampir mati karna gue”
Arin: “Maksut lu gimana Ul?”
Luna: “Gua mau cerita Rin kalo sebenernya gua yang udah bikin lo hampir meninggal-“
Flashback
3 Maret 2021
Luna: “Pada malam kecelakaan lo, gua pergi sama temen-temen gua ke club. Hari itu salah satu temen gua sengaja gua kerjain mobilnya karna dia pernah ngeprank gue. Gue dan 2 temen gua yang lain memutuskan motong kabel rem di mobilnya dia. Tanpa berpikir apapun akibatnya. Setelah kita mabok, temen gua yang gua kerjain ini bawa mobil yang kecapatannya tinggi banget.
Dan di dalam mobil itu ada 3 orang juga yang mabok. Mereka pergi ninggalin club. Setelah itu besoknya gua dapet kabar bahwa temen gua ini masuk kantor polisi karna nabrak orang. Yang sebenernya gua yang mutus kabel rem itu. Gue sempet liat foto korbannya dan salah satunya itu lo, Rin. Saat ini gua merasa dikejar kejar rasa bersalah Rin. Gua minta maap sebesar besarnya karna udah bikin lo masuk rumah sakit. Mungkin memang gua yang gapantes dapet temen kaya lo Rin. Dan kejadian ini hukuman setimpal buat gue”.
Arin: “Jujur gua ga nyangka Ul. Lu tahu kan gua hampir mati karna itu”.
Luna: “Maafin gua Rin”
Arin: “Huhhh” (Arin menghembuskan napas)
Arin: “Iya gue maafin, udah ya sekarang lu pikirin kesehatan lo dulu dan janji sama gue nggak akan masuk lubang hitam itu lagi”
Luna: “Iya gua janji, makasi ya lu mau jadi sahabat gue lagi”
Arin: “Oh iya satu lagi ini ada surat buat lo”
Luna: “Apaan nih?”
Arin: “Buka aja dulu”
…
Isi surat tersebut
Selamat kepada ananda Aluna Pratiwi anda mendapat beasiswa pertukaran pelajar selama 5 bulan di Rusia.
Luna: “Wahh, ini bener kan, kok bisa??”
Arin: “Bisa dong kan gua yang daftarin”
Luna: “Makasiiiiii banyak Arina Putri Ishaq setelah apa yang gua buat sampe nusuk hati lo, lo tetep baik sama gua”
Arin: “Udah sekarang lo fokus sama kesehatan lo sekarang, biar bisa cepet cepet ke Rusia”
Luna: “Gua sayang sama lo tau”
….
Setelah obrolan yang cukup panjang, Arin mencoba memberi tahu keadaan Luna kepada keluarganya. Keluarga Luna bergegas pergi ke Bandung. Mereka sampai jam 7 malam di Bandung. Arin langsung memesan hotel di dekat rumah sakit tersebut karna ingin memantau kondisi Luna.
Keesokan harinya keadaan Luna menjadi kritis karna di temukan penyakit sirosis hati di dirinya. Penyakit ini disebabkan karna pola hidup yang tidak sehat seperti sering mengonsumsi alkohol dan sering mengalami stress. Ia langsung di bawa ke ICU. Arin yang melihat keadaan sahabatnya itu kaget karna barusan tadi malam ia mengajaknya berbicara. Arin menunggu di ruang tunggu bersama Mama Ida dan Papa Erick.
2 jam kemudian
Mama Ida: “Gimana dok keadaan anak saya”.
Dokter: “Maaf bu kami sudah berjuang sebisa mungkin, kami mohon maaf nyawa anak ibu tidak bisa di selamatkan”.
Arin: “HAH”.
Mama Ida yang mendengar pernyataan dokter tersebut langsung pingsan menimpa papa Erick. Arin kaget mendengar perkataan dokter. Perempuan yang tadi malam ia ajak bicara dan mengungkapkan isi hatinya kini sudah pergi selamanya.
Arin: “Nggak nggak, Ul bangun Ul”
Arin menangis. Ia tidak sanggup kehilangan sahabatnya itu. Kini Arin tidak bisa menyalahkan dirinya sendiri. Luna pergi karna takdir, dengan begitu ia tidak akan merasakan sakitnya lagi. Arin kemudian pergi ke mushola dan berdoa ke pada Allah SWT agar Luna tenang di sana.
Keesokannya jenazah Luna di bawa ke Jakarta yang akan di makamkan ke pemakaman keluarga. Hanya keluarga terdekat saja yang hadir. Pemakaman berjalan haru. Banyak orang yang sedang mendoakan Luna. Arin tidak kuasa menahan tangisnya dan memilih menjauh dari keramaian.
Rasa curiga mungkin boleh saja ada namun akan lebih baik jika kita menanyakan hal tersebut kepada orangnya langsung. Dari pada di pendam yang menghasilkan suatu ledakan menyanyat hati. Keinginan untuk bebas akan selalu ada karna kita manusia yang selalu di kekang oleh diri kita sendiri terkadang. Namun jangan sampai berlebihan hingga menyesatkan orang lain.
Arin mengambil amanat dari kejadian yang menimpa dirinya untuk tidak selalu menyalahkannya dirinya sendiri atau overthingking. Hal hal yang di luar kendali kita adalah hal yang tidak pasti. Kita tidak bisa menyalahkan diri sendiri atas kejadian tersebut. Kepergian Luna adalah suatu hal yang diluar kendalinya. Namun keputusan untuk mengikhlaskannya berada di dalam diri Arin.
Dan Luna, kita bisa belajar banyak dari pribadi sepertinya. Untuk selalu berhati hati dalam memilih teman. Bukan berarti tidak mau berteman. Hanya saja setiap lingkungan akan menghasilkan pribadi yang sesuai dengan lingkungan tersebut. Jika lingkungan itu kotor maka menjauhlah karna jangan sampai kotoran tersebut terkena dirimu. Jika bersih dekatilah dan jaga lingkungan tersebut agar tetap bersih supaya jika kamu pulang ke rumah tubuhmu tetap bersih.
2 tahun kemudian
Arina Putri Ishaq seorang lulusan sistem informasi dari Oxford University kini menjadi seorang pengusaha teknologi terbesar di Indonesia. Ia membuat aplikasi untuk membantu permasalahan mental seseorang. Ia juga membuat teknologi baru bernama Luna. Yaitu sebuah robot yang dapat di ajak bicara layaknya seorang teman atau sahabat. Tentunya penemuannya ini, ia dapat dari seorang sahabat bernama Aluna Pratiwi. Ia menikah dengan seorang polisi yang dulu sempat membantunya ketika dirinya mengalami kecelakaan, polisi tersebut bernama Adi.
Tamat
Penulis: Nova Amelia