Aku dan Kau
Aku rindu yang paling gersang
Kasih yang paling kerontang
Harap yang paling lapang
Kau
Serupa bah
Yang tumpah
Di atas tanah-tanah
Di gedung-gedung
Sawah-sawah
Sungai-sungai
Dan hatiku
Serupa embun
Di pohon-pohon tanpa daun
Daun-daun tanpa bunga
Sumur-sumur tanpa timba
Serta rindu tanpa jumpa
Puisi – Kumpulan Puisi Harap yang Hirap by Jauza Attawary
Basi
Di pucuk sore yang malang
Ditinggalkan olehmu sepetak kenangan
Kepadaku, untukku
Aku bukan Qais yang dijuluki Majnun
Bukan pula Apollo
Apalagi Peri Echo
Aku hanya seonggok daging mentah
Yang kaumatangkan dengan kenyataan
Demi kausantap di tiap malam
Bersama selembar kasihan
Sejumput garam
Secuil asam
Kautambahkan di kehidupan
Yang kugadang manis
Menciptakan sajian
Beraroma rindu yang telah basi
Bercampur kasih sisa kemarin yang tak terjamah matahari
Terlalu basi
Hingga berair
Lalu tumpah
Di tanah
Di piring-piring kotor
Gelas-gelas kosong
Tutup panci
Dan janjimu.