Penting! Prinsip Dasar Layout Buku yang Harus Kamu Tahu

Prinsip Dasar Layout

Seorang layouter harus melewati beberapa tahapan untuk membuat suatu naskah siap menjadi sebuah buku. Proses inilah yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan layouting seperti desain, menggunakan software, hingga prinsip dasar layout buku.

Proses layouting memang bukan hal yang instan dan mudah. Bahkan sekarang di berbagai sosial media dan internet dapat dengan mudah ditemui jasa pembuatan layout buku. Seperti Detak Pustaka yang menawarkan layouting buku dengan harga murah tapi berkualitas.

Penting! Prinsip Dasar Layout Buku yang Harus Kamu Tahu

Pada hakikatnya prinsip-prinsip ini adalah cara atau proses untuk membuat layout menjadi lebih baik dan benar. Tentunya di dalam pengerjaanya juga membutuhkan banyak latihan dan eksplorasi hingga mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai keinginan.

Dalam mengerjakan desain tata letak kebanyakan menggunakan software pada komputer, sehingga banyak pekerjaan ini dilakukan oleh orang yang mengerti komputer. Berikut adalah prinsip dasar layouting yang penting untuk kamu ketahui.

1. Emphasis atau Penekanan

Prinsip ini berfungsi untuk mengarahkan perhatian pembaca untuk mencerna informasi pesan yang disampaikan. Penekanan yang paling kuat akan menjadi pusat perhatian.

Prinsip ini dapat diciptakan dengan cara seperti membedakan ukuran huruf, memberikan warna yang kontras, meletakkan tulisan di posisi yang menarik perhatian, hingga menggunakan style font yang berbeda.

2. Proporsi

Dimensi antar bagian tidak boleh bergeser dari pusat optiknya. Bidang satu sama lain harus seimbang agar nyaman dilihat pembaca. Seorang layouter biasanya akan langsung memahami pusat optik yang dimaksud.

Pusat optik ini yang akan menjadi pembatas sekaligus jadi pembagian tata letak dari masing-masing gambar.

3. Keseimbangan

Membagi tampilan dengan sama pada setiap sisi layout diharapkan dapat menghasilkan kesan seimbang dan keberadaan elemen yang tepat. Keseimbangan pada layout terdapat dua macam, yaitu:

  • Keseimbanga yang simetris (Symetrical Balance/Formal Balance)
  • Keseimbangan yang Tidak Simetris (Assymetrical Balance/Informal Balance)

4. Ritme

Tidak hanya orang yang bermusik saja mempelajari tentang ritme, seorang layouter pun juga perlu mempelajari ini. Pengaturan pola rancangan pada suatu halaman bisa jaadi salah satu cara untuk mencapai pengulagan irama dan ritme.

Pada suatu halaman biasanya terdapat variasi bentuk yang tidak terlalu besar. Untuk mewujudkan layout yang baik maka ritme harus mengarah pada suatu benda menuju arah yang lain, tentunya mengikuti dan menyesuaikan kebutuhan masing-masing layout

5. Harmoni & Keselarasan

Segala sesuatu jika sudah sesuai dan selaras mengikuti standard pasti akan terlihat menarik. Penggambaran layout yang menarik dengan komposisi warna yang sesuai akan menghasilkan keselarasan baik dari segi warna, font, highlight maupun pembagian tata letak.

6. Kesatuan

Berfungsi agar sebuah layout memberi efek yang kuat bagi pembacanya, yaitu kesan kesatuan. Kesatuan yang berasal dari elemen-elemen secara fisik yang kelihatan dan nonfisik atau pesan yang ingin dibawa dalam konsep desain layout. Oleh karena itu sebagai layouter Anda juga harus mampu menggambarkan sesuatu hal dengan visual yang menarik.

Jadi, Komposisi totalnya akan lebih bagus jika bisa menghasilkan kesatuan selaras baik dari segi warna, pembagian tata letak maupun font dan highlight. Itulah mengapa seorang layouter juga harus selalu update pengetahuan mengenai informasi tren masa kini. Bagaimana tertarik menjadi layouter?