Pernahkah kamu merasa keliru apakah penggunaan kata ‘di’ itu disambung atau dipisah ketika menulis sebuah karya tulis? Jika iya, artikel ini cocok untuk kamu yang ingin mengetahui penggunaan kata ‘di’ yang tepat.
Kata ‘di’ termasuk ke dalam preposisi atau kata depan yang terikat regulasi dalam penulisannya di mana hal tersebut termaktub dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Maka, menggunakan kata ‘di’ tidak bisa sembarangan dan harus menyesuaikan konteks kalimat.
Penggunaan Kata ‘di’ yang Tepat: Cara dan Contoh Penulisannya
Kendati penggunaan kata ‘di’ sangat familier bagi semua orang, nyatanya kesalahan dalam penggunaannya masih secara masif terjadi. Entah karena disepelekan, atau memang belum memahami teori di baliknya.
Kita dapat memaklumi kesalahan jika menulis untuk keperluan pribadi atau yang sifatnya informal. Namun, di ranah formal dan akademis, hal ini dinilai sangat fatal. Selain mengurangi sisi estetis tulisan, makna tulisan juga menjadi rancu.
Dikarenakan kerancuan sulit untuk ditoleransi dalam sebuah tulisan formal, seorang penulis diharuskan untuk memiliki sikap teliti dan taat pada aturan penulisan yang benar.
Menaati aturan dari hal kecil dapat memberi hasil yang signifikan tidak hanya dalam karya, tetapi juga pada pencapaian ke depannya dan kepribadian seseorang.
Maka dari itu, bagi kamu yang penasaran pada penggunaan kata ‘di’ yang tepat, uraian di bawah ini dapat kamu baca sebagai pedoman dalam meminimalisir kesalahan dalam penulisan.
Cara Menulis Kata ‘di’ yang Tepat: Kapan Dipisah dan Kapan Disambung?
Kendati penempatan kata ‘di’ di dalam kalimat tidak terdeteksi oleh semua mata, kamu wajib mengetahui dan mematuhi aturan penulisannya kapan harus dipisah dan kapan harus disambung. Untuk mengetahuinya, ada beberapa ciri yang dapat kamu jadikan pedoman:
1. Kata ‘di’ yang dipisah
Keadaan yang mengharuskan kata ‘di’ dipisah adalah ketika diterapkan sebagai sebuah preposisi. Preposisi adalah kata depan yang merangkaikan kata dan terdapat nomina dan pronomina setelahnya. Kamu perlu menggunakan preposisi untuk menyertai keterangan tempat dan waktu.
Ada pula hal yang mengharuskan kata ‘di’ dipisah adalah ketika hal tersebut diikuti nama lokasi dan arah. Ketika ingin menyebutkan sebuah lokasi, kamu perlu menggunakan ‘di’ dengan cara dipisah dari kata setelahnya.
2. Kata ‘di’ yang disambung
Untuk kata ‘di’ yang disambung, kamu perlu menjadikannya sebagai imbuhan. Apa itu imbuhan? Imbuhan merupakan awalan, sisipan, dan akhiran yang menyatu dengan kata dasar sehingga membentuk kata baru.
Imbuhan tersebut pastinya melekat dengan kata kerja dasar dan menghasilkan kata kerja aktif atau kata kerja pasif. Dalam kasus ini, penggunaan kata ‘di’ akan menghasilkan kata kerja pasif karena mendapatkan tindakan tertentu dalam sebuah kegiatan yang dilakukan si subjek.
Contoh Penggunaan kata ‘di’ yang Tepat
Memahami penjelasan tentang pemisahan dan penggabungan kata ‘di’ mungkin belum cukup untuk sebagian orang. Ada orang-orang tertentu yang merasa cepat paham ketika terdapat penjelasan sebuah teori dengan contohnya.
Di bawah ini kamu akan mengetahui perbedaan secara gamblang dan mudah mengenai penggunaan kata ‘di’ yang tepat yang beserta penjelasannya.
1. Contoh Kata ‘di’ yang dipisah
Contoh ini akan memperlihatkan tulisan yang salah dan tulisan yang benar agar kamu memahami apa perbedaannya.
- Sandy menyimpan photocard Rei dibinder foto (salah)
- Sandy menyimpan photocard Rei di binder foto (benar)
Mengapa contoh pertama salah? Karena binder foto merupakan tempat untuk menyimpan sesuatu dan bukan sebuah kata kerja dasar. Di sini, kamu perlu memisahkan kata ‘di’ yang berperan sebagai kata depan.
- Axel pergi ke perpustakaan bersama Kevin disiang hari (salah)
- Axel pergi ke perpustakaan bersama Kevin di siang hari (benar)
Kenapa contoh pertama salah? Karena siang hari merupakan kata keterangan waktu. Hal ini sangat fatal jika ditulis bersambung, sehingga penulisan yang tepat adalah contoh kedua.
- Maxwell belajar dibawah pohon yang rindang (salah)
- Maxwell belajar di bawah pohon yang rindang (benar)
Apa yang menyebabkan contoh pertama salah? ‘di bawah’ merupakan kata sandang tempat yang mengharuskan penulisannya dipisah, sehingga contoh kedua menjadi penulisan yang benar.
2. Contoh Kata ‘di’ yang disambung
Contoh di bawah ini akan memperlihatkan tulisan yang salah dan tulisan yang benar agar kamu memahami apa perbedaannya. Cek, yuk!
- Jurnal Scopus itu di tulis oleh Shakira dan teman-temannya (salah)
- Jurnal Scopus itu ditulis oleh Shakira dan teman-temannya (benar)
Contoh kedua menjadi penulisan yang benar karena ‘tulis’ merupakan kata kerja dasar dari ‘menulis’. Sementara ‘menulis’ memiliki kata kerja pasif berupa ‘ditulis’. Jadi, penulisannya jangan dibuat seperti contoh pertama, ya.
- Lagu itu di nyanyikan oleh Xaviera (salah)
- Lagu itu dinyanyikan oleh Xaviera (benar)
Dalam hal ini, dinyanyikan memiliki dua imbuhan, yaitu ‘di’ dan ‘kan’, sehingga kita dapat mengetahui ‘nyanyi’ sebagai kata kerja dasar. Jadi, kata kerja pasif haruslah ditulis menyatu dengan ‘di’.
Rumus untuk Memudahkan dalam Mengingat Perbedaannya
Seperti halnya matematika atau fisika, dalam memahami sesuatu tidak ada salahnya jika kita dapat membuat rumus sendiri. Penggunaan kata di yang tepat akan mudah kamu ingat jika menggunakan rumus di bawah ini:
Di+spasi+tempat/waktu/arah/lokasi= dipisah
Di+kata kerja pasif+imbuhan akhiran/tanpa imbuhan akhiran= digabung
Nah, mudah sekali kan dalam memahaminya? Kamu tidak perlu ragu dan keliru lagi jika hafal kedua rumus tersebut di luar kepala. Dengan rumus ini, kamu tidak akan lagi menemukan kesalahan penulisan perihal kata ‘di’ ketika membuat sebuah karya tulis nanti.
Kumpulan Kata Depan ‘di’ yang Sering Ditulis Keliru
Kesalahan kebahasaan memang lebih banyak terjadi dalam Bahasa tulis ketimbang Bahasa lisan. Dalam konteks ini, menuturkan penggunaan kata ‘di’ dalam Bahasa lisan tidak dapat divisualisasikan perbedaannya, sementara dalam Bahasa tulis perbedaannya cukup signifikan.
Di bawah ini adalah beberapa daftar kata depan yang sering kali ditulis dengan cara digabung. Apakah kamu juga melakukan hal demikian? Kita cek, yuk.
‘dimana’ (salah) dan ‘di mana’ (benar)
‘disini’ (salah) dan ‘di sini’ (benar)
‘disana’ (salah) dan ‘di sana’ (benar)
‘diatas’ (salah) dan ‘di atas’ (benar)
‘diantara’ (salah) dan ‘di antara’ (benar)
Tips agar Tidak keliru dalam menggunakan Kata ‘di’
Nah, uraian di atas sudah cukup memberikan informasi seputar penggunaan kata ‘di’ yang tepat, mulai dari ciri, contoh, hingga rumusnya. Namun, semua itu rasanya kurang lengkap jika tidak terdapat tips agar kamu tidak lagi keliru dalam penggunaannya.
1. Hafal rumus
Uraian sebelumnya sudah menunjukkan dua rumus penggunaan kata ‘di’. Rumus tersebut tentu terlihat mudah untuk dihafal di luar kepala. Ketika kamu sudah hafal, secara refleks kamu dapat mengetahui kapan menggunakan kata ‘di’ yang dipisah dan kapan harus menuliskannya secara bersambung.
2. Rutin membaca
Tips kedua merupakan aktivitas sepele, tapi sukar diimplementasikan. Terkadang kesalahan penulisan yang kita alami terjadi karena kurangnya jam membaca yang kita terapkan.
Untuk menerapkan jam membaca yang ideal, kamu bisa menuliskannya dalam to-do list agar tidak lupa dan menyertakan alarm di jam tertentu. Jika kamu rutin melakukannya maka hal itu akan menumbuhkan konsistensi sehingga kamu dapat meminimalisir kesalahan penulisan.
3. Memahami EYD
Jika kamu belum mempunyai buku EYD, kamu dapat membuka website-nya di mesin pencari dengan mudah. Memahami EYD tidak hanya membantu kamu mengingat perbedaan penulisan kata ‘di’, tetapi juga aturan penulisan lainnya.
4. Sering mempraktekkan
Tips keempat tidak kalah penting. Meskipun kamu sudah memahami rumus, EYD, dan memiliki aktivitas membaca yang ideal, penulisan kata ‘di’ yang tepat akan mudah terlupakan jika kamu jarang mempraktekkannya ke dalam tulisan.
Nah, demikianlah uraian informasi mengenai penggunaan kata ‘di’ yang tepat. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam memahami serta mempraktekkan bagaimana menulis kata ‘di’ sesuai kaidah penulisan agar karya tulis yang kamu buat menjadi lebih rapi dan maknanya tersampaikan dengan baik.