Kamu penulis pemula yang ingin membuat buku, tapi bingung bagaimana format menulis buku yang baik? Jangan khawatir, karena kamu akan mendapatkan jawabannya dalam artikel ini. Jadi simak sampai akhir, ya!
Membuat buku bukan hanya perihal mengetik kata-kata saja. Ada berbagai hal penting yang musti kamu perhatikan selain isi kontennya, yakni format penulisan buku. Oleh karena itu, sebelum kamu mulai membuat buku, kamu perlu memahami format menulis buku terlebih dahulu.
Ini Dia Format Menulis Buku buat Kamu yang Mau Bikin Buku!
Sebelum masuk pada pembahasan apa saja format dalam menulis buku, ada hal yang perlu kamu tahu dulu. Hal tersebut adalah definisi atau pengertian format menulis buku. Nah, untuk penjelasan lebih lanjut, langsung simak pemaparannya di bawah ini!
Apa Itu Format Menulis Buku?
Format menulis buku adalah suatu pedoman atau ketentuan yang menjadi petunjuk mengenai arah penulisan buku agar terstruktur serta memiliki tampilan yang baik, mudah dibaca, dan dipahami para pembaca.
Format penulisan buku ini mencakup berbagai hal seperti jenis dan ukuran huruf, spasi, margin, nomor halaman, bab, sub-bab, gambar atau ilustrasi, serta referensi pada bagian daftar pustaka.
Selain itu, format menulis buku juga dapat meliputi berbagai aturan khusus yang berkaitan dengan genre atau tema buku seperti aturan dalam penulisan naskah buku fiksi atau nonfiksi yang pastinya memiliki format penulisan yang berbeda. Dengan mengikuti format penulisan yang tepat, buku yang kamu buat bisa menjadi lebih profesional.
Format Menulis Buku
Pada bagian ini berisi penjelasan mengenai format penulisan buku secara umum. Langsung simak selangkapnya di bawah ini!
1. Judul buku
Format menulis buku yang pertama tentu saja judul. Judul buku merupakan hal pertama yang pasti dilihat oleh pembaca. Oleh sebab itu, penulisan judul buku haruslah dapat menarik minat pembaca, tetapi harus tetap relevan dan merefleksikan isi buku. Selain itu, judul biasanya singkat dan padat dan hanya terdiri atas beberapa kata saja.
2. Pengantar buku
Selanjutnya adalah bagian pengantar buku. Bagian ini penting, karena biasanya memuat penjelasan secara singkat mengenai isi serta tujuan penulisan buku.
Pengantar buku akan sangat membantu para pembaca untuk memamahi konteks pembahasan dan tujuan penulisan buku dengan lebih baik. Bagian ini juga bisa menjadi daya tarik bagi pembaca untuk melanjutkan membaca buku tersebut atau tidak.
3. Bab dan sub-bab
Hampir semua buku pasti memiliki bab dan sub-bab. Bagian ini bisa sangat membantu pembaca dalam mencari pembahasan yang lebih spesifik di dalam buku. Setiap babnya biasanya mempunyai judul yang berbeda-beda sebagai garis besar isi pembahasan dari tiap masing-masing bab. Penulisan bab juga harus jelas.
Selain itu, penulis juga musti memperhatikan struktur dan alur dalam masing-masing bab. Sementara itu, penggunaan sub-bab untuk membagi isi pembahasan dalam suatu bab menjadi lebih khusus atau spesifik. Biasanya terdapat nomor dalam setiap sub-bab berupa angka atau huruf agar pembaca lebih mudah memahami struktur pembahasannya.
4. Referensi
Format menulis buku berikutnya adalah adanya referensi. Ini adalah hal yang penting dari sebuah buku, karena referensi merupakan sumber yang menjadi acuan penulis dalam menulis isi atau pembahasan dalam buku tersebut. Selain itu, penulis juga wajib memastikan bahwa sumber yang menjadi acuan tersebut akurat dan relevan sesuai dengan topik.
Beberapa format referensi yang umumnya digunakan adalah APA, MLA, dan Chicago Manual of Style. Penyusunan referensi haruslah sistematis dan konsisten. Jika dari awal menggunakan format APA, maka seterusnya harus menggunakan format tersebut.
5. Gambar dan grafik
Penggunaan gambar dan grafik dalam sebuah buku menjadi elemen yang tidak kalah penting. Adanya gambar dan grafik bisa sangat membantu pembaca untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang rumit, sehingga dapat lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi buku.
Tidak hanya sampai di situ, penulis juga sangat perlu memperhatikan kejelasan serta kualitas gambar dan grafik yang ada. Hal tersebut karena dapat sangat mengganggu dan menyulitkan pembaca dalam memahami isi buku jika gambar dan grafik yang digunakan beresolusi buruk.
6. Jenis dan ukuran font
Berikutnya adalah penggunaan jenis dan ukuran font. Hal ini penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan kemudahan serta kejelasan bagi para pembaca saat membaca isi buku.
Jenis font yang seringkali dan umum digunakan adalah Times New Roman (TNR) dengan ukuran 12 pt. Namun, penulisan isi berbeda dengan bab atau sub-bab biasanya memiliki ukuran font yang lebih besar serta musti ditebalkan.
7. Spasi
Jarak atau spasi antar baris juga menjadi faktor penting dalam penulisan buku. Penulis harus mampu memilih ukuran spasi yang sesuai agar teks bisa lebih jelas dan nyaman dibaca. Umumnya penggunaan spasi pada isi buku adalah 1,5 atau 2,0. Namun, kadang kala spasi pada bagian referensi dan foot note atau catatan kaki memiliki ukuran yang berbeda.
8. Margin
Format menulis buku selanjutnya adalah ukuran margin. Penulis harus memperhatikan pemilihan ukuran margin agar isi buku terlihat rapi dan memudahkan pembaca saat membacanya. Umumnya ukuran margin tersebut adalah 1 inch pada setiap sisinya. Namun, penulis dapat menyesuaikannya dengan ukuran buku dan jumlah halamannya.
9. Halaman depan dan belakang
Halaman depan umunya terdiri atas judul, nama penulis, penerbit, dan tahun terbit. Sementara itu, halaman belakang berisi daftar pustaka, catatan kaki, dan biografi penulis. Dalam hal ini, penulis perlu memperhatikan layout dan formatnya agar buku bisa terlihat profesional.
Nah, itulah beberapa format menulis buku yang perlu kamu tahu saat akan membuat buku. Format penulisan buku memang penting, tetapi jangan melupakan isi konten dari buku tersebut, ya. Tetap sajikan konten yang berkualitas dan bermanfaat bagi para pembaca. Tetap semangat berkarya!