“Aku selalu memelukmu, Jingga.” Penuturan Biru mampu membuat hati Jingga terkoyak kembali. “Hidup itu perihal menyambut yang datang dan mengikhlaskan yang pergi. Kamu ikhlas, Jingga?”
Jingga menggeleng kaku, “Aku nggak— ” Biru menempelkan jari telunjuknya pada belahan bibir Jingga. “Kamu pasti bisa. Perempuanku pasti bisa.”
Cerpen – Senja Merah Jambu by Putri Anggraeni
Air mata yang terus mengalir, seolah lupa bagaimana caranya untuk berhenti. Jingga tidak pernah membayangkan jika ada rasa sakit sedalam ini. Biru-nya akan menghilang. Laut mendekapnya dengan erat, tidak membiarkan Jingga untuk merebutnya kembali.
Biru mendekap Jingga dengan seluruh rasa cinta yang lebih dalam dari Palung Laut terdalam. Dekapan yang semula terasa erat, melonggar beriring dengan gesekan waktu yang selalu menunggu. Siluet Biru mulai berkolase indah dengan senja merah jambu. Meninggalkan Jingga dengan seluruh lara di hatinya.
Jingga termangu untuk beberapa saat, hingga akhirnya kesadaran memenuhi akal sehatnya. “Tolong saksikan kisah hidupku, Biru!”
Artikel yang sesuai:
Penulis: @pputriaaaaa