Berawal dari dua insan yang penasaran tentang isi dunia ini. Awalnya aku dan kamu juga sama halnya seperti pasangan di luar sana. Kita hanya mencoba menjadi lebih baik dan selalu ada untuk satu sama lain.
Aku, kamu, dan kita. Hanyalah dua orang yang banyak sekali mempertanyakan tentang kehidupan ini. Sampai akhirnya kita berdua sadar. Bisa dikatakan rasa kita sudah habis untuk satu sama lain, dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan.
Cerpen – Samar Tentangmu by Angel Feybiola
Aneh halnya karena kita sangat mirip dalam tingkah laku dan pola pikir. Sama sama bodoh, kita terus mencoba mengulang hal yang sudah hancur dan tidak bisa diperbaiki dari awal. Kita keras kepala sehingga belasan bahkan puluhan kali selalu memperbaiki hal itu.
Aku akan tertawa dalam diam karena ternyata hal yang sekalinya pun sangat mirip, akan saling membenci dan berantakan dengan sendirinya. Kali ini perasaanku hanyalah benci. Benci dengan keadaan kita.
Ketamakan dan kesalahpahaman saat itu mendorong kita untuk lebih cepat saling menjauh. Aku berpikir dan memberitahumu ini hanyalah sebuah kesalahpahaman yang tidak akan pernah remaja seperti kita mengerti. Ini salah orang dewasa yang terlalu menuntut kita.
Artikel yang sesuai:
Aku selalu bersikeras meyakinkan dan berharap kamu mengerti akan diriku. Namun, kali ini berbeda. Sekarang kita bertentangan dan berantakan. Akhirnya, kita hancur. Dari sini aku sedikit paham tentang kita.
Belasan, puluhan, bahkan ratusan kali pun kita mengulang perasaan yang dari awal sudah seperti itu, tidak akan pernah berubah. Ternyata dari awal kita hanya menjadi tragedi menyedihkan. Karena berharap terlalu banyak pada dunia yang kejam ini.
Lagi pula kita akan menjadi dewasa pada waktunya. Aku penasaran bagaimana kamu menatapku dengan tatapan hangat yang terasa sangat menyayat saat nanti kita menghampiri satu sama lain. Akankah kali ini berbeda? Mungkinkah waktu dan takdir memihak kita kali ini?
Sadar kita manusia yang tidak akan pernah bisa merubah waktu dan masa yang sudah terjadi, biarlah kali ini kita menjadi asing seperti halnya sebelum mengenal. Bertemu denganmu hanyalah tragedi yang menyedihkan. Namun, setidaknya kalbuku akan selalu mengenangmu.
Penulis: @o1alala