Mengenal Apa itu Buku Monograf, Karakteristik dan Susunannya

Mengenal Apa itu Buku Monograf, Karakteristik dan Susunannya

Buku monograf bisa menjadi salah satu alternatif jenis buku untuk mempublikasi hasil penelitian para dosen maupun peneliti. Seorang dosen juga bisa memanfaatkan jenis buku ini sebagai luaran hasil penelitiannya.

Dengan menerbitkan buku jenis ini selain bisa untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, bisa juga digunakan oleh dosen untuk meningkatkan poin Angka Kredit atau KUM. KUM ini memiliki kontribusi untuk pengajuan kenaikan jabatan fungsional dosen sehingga karir seorang dosen bisa berkembang.

Mengenal Apa itu Buku Monograf, Karakteristik dan Susunannya

Nah, apabila anda adalah dosen baru dan belum mengetahui lebih mendalam terkait dengan buku monograf, baik dari definisi, karakteristik sampai dengan strukturnya, maka anda telah berada di artikel yang tepat. Sebab, pada kesempatan kali ini kami akan membahasnya dengan lebih mendalam dan berikut adalah uraiannya:

Apa itu Buku Monograf

Pengertian buku monograf adalah tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik dalam satu bidang ilmu kompetensi penulis. Bisa dikatakan penulis dari jenis buku karya ilmiah ini ialah seorang ahli (spesialisasi) atau orang yang memiliki pemahaman yang baik di suatu bidang ilmu.

Karena penulis dari buku monograf haruslah merupakan orang yang memiliki pemahaman atau spesialisasi terkait bidang ilmu tertentu, maka tidak setiap orang bisa menulisnya. Dan penulisannya pun berdasarkan keilmiahan (penelitian) dan penyusunannya mengikuti syarat yang sudah ditentukan.

Perlu untuk anda ketahui pula bahwa buku monograf ini merupakan bentuk buku yang diterbitkan secara tunggal atau tidak ada seri lanjutannya. Hal ini kembali lagi pada definisi buku monograf yang sudah dibahas di awal, yaitu substansi pembahasannya yang hanya pada satu topik dalam satu bidang ilmu kompetensi penulis.

Karakteristik Buku Monograf

Berikut ini ialah karakteristik buku monograf yang perlu anda ketahui sehingga bisa memudahkan anda ketika hendak menyusunnya:

1. Bersumber dari hasil riset

Salah satu karakter kunci dari jenis buku ini yaitu berasal dari hasil penelitian, dan jelas sumber data atau bahan tulisan serta dapat dipertanggung jawabkan oleh penulisnya. Maka, tidak aneh rasanya jika buku ini paling banyak disusun oleh dosen maupun peneliti dan bisa digunakan lagi oleh dosen lain, peneliti lain maupun mahasiswa sebagai sumber referensi.

2. Sebagai referensi dan pengajaran untuk dosen

Buku ilmiah ini bisa dipakai oleh dosen untuk membantunya dalam proses mengajar maupun melakukan penelitian. Lebih tepatnya bisa dijadikan sumber referensi atau rujukan bagi dosen, sebab seorang dosen adalah pembelajar yang akan terus belajar untuk memperkaya bahan ajar. Sehingga bisa selalu memberikan ilmu kepada mahasiswanya.

Dapat disimpulkan pula bahwa buku ini dapat digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengajaran. Dan karena hal tersebut jenis luaran hasil penelitian ini isinya dapat dirujuk dan dapat dituliskan dalam daftar pustaka sebagai sumber rujukan.

3. Penyusunannya sesuai alur logika atau urutan keilmuan

Buku hasil penelitian ini tidak bisa disusun sembarangan. Penyusunannya menggunakan alur logika atau urutan keilmuan dan memiliki peta penelitian atau keilmuan. Jadi alur berpikir dan penyusunannya jelas sehingga mudah dipahami oleh pembacanya.

4. Penulisannya formal

Seperti buku ilmiah pada umumnya, penulisan buku monograf ini penulisannya formal. Jika anda pernah menulis skripsi, itu adalah salah satu contoh karya ilmiah yang mana penulisannya formal.

Penulisan formal ini meliputi banyak hal, mulai dari pengambilan data, penyusunan sampai dengan penggunaan gaya bahasa. Pengambilan data harus sesuai standar sebuah karya hasil penelitian tidak boleh sembarangan, dengan kata lain tidak sefleksibel buku populer. Gaya bahasanya pun harus menggunakan bahasa yang formal, ilmiah dan akademisi.

Nah, terkait dengan penyusunan atau penulisannya agar formal maka perhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Terkait dengan kontennya, DIKTI mensyaratkan jumlah halaman minimal monograf adalah 40 halaman, dengan ukuran kertas folio (15×23 cm) dengan spasi 1.15.
  • 40 halaman tersebut belum termasuk daftar tabel, daftar isi, daftar lampiran, daftar gambar, kata pengantar, prakata, daftar pustaka, lampiran dan daftar istilah
  • Buku ini wajib ditulis dalam 1 kolom
  • Aturan margin kiri, kanan, atas dan bawah masing-masing menggunakan 3 cm.
  • Menggunakan huruf standar, yaitu Times New Roman
  • Buku diterbitkan dengan ISBN

5. Diterbitkan sebagai buku yang ber-ISBN

Jika seorang dosen hendak menerbitkan buku monograf dan bisa diajukan untuk menambah poin Angka Kredit maka buku tersebut haruslah ber-ISBN. Oleh karena itu, ketika seorang dosen hendak menerbitkannya maka harus mencari penerbit berbadan hukum yang bisa mengajukan ISBN.

6.  Berfokus pada satu sub cabang ilmu saja

Karakteristik buku monograf berikutnya yaitu bukunya berfokus pada satu cabang ilmu tertentu saja. Sebagai contoh jika penyusun dan penelitinya adalah dosen fisika, dosen tersebut bisa membuat buku monograf terkait dengan “solar sel”, “superkapasitor” dan masih banyak lainnya.

Perlu diketahui pula bahwa dalam sub cabang ilmu masih memiliki sub cabang lainnya. Misalnya monograf terkait dengan “Solar Sel Berbasis Dye Alami Organik”, “Superkapasitor Fleksibel” dan lain sebagainya.

Susunan Buku Monograf

Susunan dari luaran hasil penelitian ini secara umum terdiri dari:

Bagian pra-liminar

Pada bagian ini terdiri dari:

1. Sampul buku

Layaknya sebuah buku pada umumnya, monograf tentunya juga memiliki sampul atau cover yang mana di sana bisa membuat beberapa hal yaitu:

  • Desain sampul sesuai isi buku
  • Judul buku
  • Nama penulis
  • Tahun terbit
  • ISBN yang biasanya di sampul belakang
2. Halaman hak cipta

Berisikan informasi tentang hak cipta dan informasi terkait penerbit. Meliputi alamat penerbit, editor, layout sampai dengan yang pembuat desain cover. Di sana juga membuat kembali ISBN dan keterangan cetakan buku (misalnya: cetakan yang pertama, kedua dan lain sebagainya).

3. Prakata

Ditulis oleh penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih, penghargaan, dan penjelasan singkat tentang isi buku.

4. Daftar isi

Mencantumkan daftar bab, subbab, dan halamannya secara berurutan.

Bagian isi

Di bagian isi buku monograf terbagi menjadi beberapa penyusun yaitu:

1. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan ini akan memaparkan gambaran umum terkait topik yang akan diteliti dan ditulis dalam bentuk buku monograf. Di dalamnya membuat tujuan, latar belakang dan relevansi topik.

Pendahuluan ini merupakan bagian yang paling banyak oleh reviewer sebelum akhirnya memutuskan untuk menuntaskannya atau tidak. Oleh sebab itu, pastikan menuliskannya sebaik dan serapi mungkin.

2. Kajian Pustaka

Pada bagian ini dalam buku monograf akan memaparkan materi yang dijadikan tinjauan literasi terkait topik penelitian yang diangkat dalam buku monograf. Isi dari kajian teori ini bisa berasal dari jurnal penelitian sebelumnya maupun dari buku, baik dari buku referensi maupun buku monograf lainnya.

3. Metode Penelitian

Karena buku monograf berasal atau media untuk menyajikan hasil penelitian, maka di dalamnya juga harus membuat metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data. Pada bagian ini akan mencakup desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. Temuan Penelitian

Pada bagian ini akan membuat data-data dari penelitian yang telah dilakukan. Penyajian data bisa berupa tabel, grafik maupun ilustrasi.

5. Pembahasan

Data yang telah diperoleh akan dipaparkan penjelasannya di bagian pembahasan yang mana tentu saja data tersebut telah melalui proses analisis data atau menganalisis temuan penelitian dengan merinci interpretasi, implikasi, dan relevansinya dalam konteks literatur yang sudah ada.

6. Kesimpulan

Pada bagian ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah melalui proses pengambilan data sampai dengan pembahasan. Selain berupa kesimpulan yang didapatkan pada bagian ini juga bisa memuat saran untuk penelitian lanjutan.

7. Daftar Pustaka

Berisikan daftar rujukan yang telah digunakan selama proses penyusunan buku monograf.

8. Lampiran

Lampiran ini tidak bersifat wajib, jika tidak ada yang perlu dilampirkan maka bisa diabaikan. Namun, biasanya pada bagian ini berupa lampiran yang mencakup data tambahan, alat-alat penelitian, dan informasi lain yang mendukung proses penyusunan bukunya.

Nah, itulah pemaparan lengkap, terkait apa itu buku monograf. Mulai dari definisi, karakteristik sampai dengan susunannya. Kami harap informasi tersebut dapat membantu anda untuk lebih memahami tentang apa itu buku monograf dan membantu juga dalam menyusunnya.