Dalam menerbitkan buku nonfiksi, aspek yang penting untuk diperhatikan tidak hanya isi buku, melainkan terdapat aspek lainnya seperti layout buku. Layout yang menarik dan mudah dibaca akan membantu pembaca untuk betah berlama-lama membaca dan dengan mudah memahami bukumu.
Oleh karena itu, penting agar kamu menerapkan tips layout buku nonfiksi. Layout buku mencakup hal-hal seperti pemilihan jenis huruf atau font, tata letak, ukuran dan pengaturan halaman yang bisa memengaruhi pengalaman pembaca ketika membaca buku kamu.
6 Tips Layout Buku Nonfiksi, Yuk Terapkan!
Nah, yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah layout buku nonfiksi. Untuk membuat layout buku nonfiksi yang menarik tentu bukan hal yang mudah. Ada beberapa tips yang perlu kamu terapkan dalam membuat layout buku nonfiksi. Berikut ini tips yang bisa kamu coba:
1. Pilih Jenis Huruf yang Tepat
Pertama, penting untuk memilih jenis huruf yang tepat. Terdapat berbagai jenis huruf dengan gaya dan nuansanya masing-masing. Untuk buku nonfiksi, font seperti times new roman dan font serif akan lebih cocok. Ada juga banyak jenis huruf yang khusus digunakan untuk judul maupun subjudul.
Terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam memilih font, di antaranya sebagai berikut:
Ukuran font
Gunakanlah ukuran font standar yang bisa memudahkan dalam membacanya. Jangan terlalu kecil maupun besar, kecuali untuk judul dan subjudul biasanya dibuat lebih besar.
Spasi antar huruf
Agar tulisan enak dilihat dan dibaca, pastikan spasi antar huruf tidak terlalu longgar maupun rapat. Spasi antar huruf yang sesuai juga akan membuat tulisan terlihat lebih rapi.
Spasi antar baris
Sama halnya dengan spasi antar huruf, jangan gunakan spasi terlalu rapat maupun longgar. Gunakan spasi yang cukup agar tulisan mudah dibaca.
2. Atur Pengaturan Halaman
Tips berikutnya dalam membuat layout buku nonfiksi adalah mengatur halaman sebaik mungkin. Terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam mengatur halaman yaitu sebagai berikut:
- Nomor halaman: Pastikan nomor halaman teratur dan mudah dilihat. Biasanya nomor halaman ada di bagian atas atau bawah halaman.
- Header dan footer: Header dan footer umumnya berisi informasi mengenai judul buku, nama penulis, atau nomor halaman.
- Front matter: Front matter merupakan bagian buku yang berada di depan sebelum isi buku. Front matter meliputi halaman judul, daftar isi, kata pengantar, daftar gambar dan daftar tabel.
- Break page: Setiap bab dimulai pada halaman baru agar pembaca mudah mencari bab maupun bagian tertentu dalam buku.
3. Kreasikan Halaman Bab
Halaman bab yang dikreasikan bisa meningkatkan nilai visual dan memberikan identitas unik pada buku. Pembaca pun akan lebih tertarik untuk membaca buku kamu lebih lama.
4. Sertakan Gambar dan Grafis
Tips untuk membuat layout buku nonfiksi selanjutnya ialah menyertakan gambar dan grafis. Hal ini akan membuat layout buku semakin menarik dan mampu memperjelas isi buku. Dengan demikian, pembaca juga bisa lebih mudah memahami isi buku tersebut.
Namun, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menyertakan gambar dalam layout buku nonfiksi. Berikut ini penjelasannya:
- Kualitas gambar: Pastikan gambar jelas atau tidak buram sehingga terlihat menarik
- Letak gambar: Pastikan letak gambar tidak terlalu jauh dari teks maupun terlalu dekat dengan margin
- Ukuran gambar: Jangan gunakan gambar yang terlalu kecil maupun besar. Sesuaikanlah dengan ukuran buku.
- Caption: Cantumkan caption pada setiap gambar untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya.
5. Gunakan Warna
Penggunaan warna bertujuan untuk membuat layout buku nonfiksi agar semakin menarik dan mampu menonjolkan bagian tertentu dari buku. Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan warna, yaitu:
- Sesuaikan warna dengan tema
- Jangan menggunakan banyak warna yang berbeda karena bisa membuat layout buku sulit dibaca
- Jangan menggunakan warna yang terlalu terang
- Sesuaikanlah kontras antara warna teks dengan background agar bisa tetap membuat tulisan mudah dibaca
6. Perhatikan Margin dan Bleeds
Margin merupakan bagian kosong pada tepi halaman buku yang digunakan untuk meletakkan gambar maupun tulisan. Sedangkan bleeds bagian gambar maupun teks yang melebihi tepi halaman buku sehingga akan dipotong jika buku dicetak.
Untuk menentukan margin, pastikan kamu membuat margin yang cukup besar agar teks maupun gambar bisa mudah dibaca dan terlihat rapi. Sementara itu, bleeds juga perlu dibuat sesuai ukuran agar tidak memotong bagian buku. Kemudian, perhatikan jarak antara teks atau gambar dengan tepi halaman agar layout buku terlihat rapi.
Nah, itulah enam tips membuat layout buku nonfiksi yang perlu kamu tahu. Kalau kamu merasa membuat layout buku itu ribet atau kamu tidak memiliki skill seorang layouter, jangan khawatir! Detak Pustaka memiliki jasa layout buku murah, berkualitas dan profesional. Yuk, hubungi Admin WhatsApp Detak Pustaka sekarang juga!