Tips Menulis Buku Anak Edukatif dan Menarik

Tips Menulis Buku Anak Edukatif dan Menarik

Ungkapan klasik “Buku adalah jendela dunia” dapat kita maknai sebagai suatu panggilan bagi anak-anak untuk keluar dari rutinitas mereka dan menjelajahi dunia literasi yang tiada batas. Bagi seorang penulis buku anak, jendela ini bukan hanya lubang kaca biasa, tetapi sebuah gerbang yang harus mereka desain penuh ketelitian sekaligus keceriaan. Menulis buku anak yang bersifat edukatif bukan perkara mudah, ada beberapa tips yang bisa penulis terapkan agar karya dihasilkan memiliki nilai manfaat dan menarik perhatian pembaca.

Buku anak memiliki peran penting untuk membentuk karakter, perilaku, empati, dan kecerdasan intelektual, emosional, hingga spiritual. Sebelum menulis buku anak, kita perlu tahu bahwa anak-anak memiliki cara berpikir, merasakan, dan memahami yang berbeda dari orang dewasa. Oleh sebab itu, buku anak harus kita susun dengan bahasa yang sesuai, seperti menggunakan kalimat pendek, topik sederhana, namun tetap imajinatif.

Tips Menulis Buku Anak Edukatif dan Menarik

Melalui artikel ini, kita akan mengungkapkan berbagai tips menulis buku anak edukatif dan menarik yang berguna bagi penulis pemula maupun berpengalaman. Harapannya setelah membaca artikel ini, pengetahuan dan keterampilan teman-teman akan semakin meningkat dalam menyusun buku anak yang menginspirasi serta menyenangkan. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan di bawah ini:

1. Mengidentifikasi Usia Target Pembaca

Tips menyusun buku anak yang pertama yaitu penulis harus mengenali usia pembaca yang akan ia jadikan target. Sebagai contoh, penulis ingin menulis buku untuk anak yang masih berusia balita (3-5 tahun). Penulis sebaiknya menggunakan kalimat sederhana, pendek, dan pola irama yang berulang.

Hal tersebut akan membantu meningkatkan kemampuan bahasa dan mengasah daya ingat anak. Sementara itu, buku untuk anak yang baru menginjak usia Sekolah Dasar (SD) dapat mulai kita perkenalkan dengan struktur cerita yang tidak terlalu rumit dengan alur dan konflik yang mudah mereka pahami.

2. Menggunakan Bahasa yang Ringan dan Mengalir

Tips kedua yang bisa kita aplikasi ketika menulis buku anak-anak yaitu memilih kata-kata yang mempunyai wujud nyata (konkret) dan mudah divisualisasikan. Misalnya, kalimat “bulan seperti bola besar” lebih gampang mereka pahami dan bayangkan daripada kalimat “bulan bersinar terang seperti permata di langit malam” yang terlalu panjang dan abstrak. 

3. Menciptakan Karakter/Tokoh yang Dekat dengan Anak

Setelah mengenali usia dan menggunakan bahasa yang sederhana, tips menulis buku anak selanjutnya berkaitan dengan karakter kesayangan anak-anak. Sebagai manusia yang masih berusia dini, anak-anak cenderung lebih menyukai karakter atau tokoh yang memiliki kemiripan dengan diri mereka.

Misalnya, hewan yang menggemaskan, anak pemberani, superhero (pahlawan super), atau mainan/boneka yang memiliki perasaan. Dengan adanya karakter yang bisa mereka identifikasi, anak-anak merasa lebih terhubung dengan cerita dan lebih terlibat dalam proses membaca.

4. Menyelipkan Nilai Edukasi secara Lembut

Saat menulis buku anak, kita perlu menyisipkan berbagai nilai edukasi yang berguna untuk pembentukan karakter atau kepribadian mereka. Pelajaran tentang nilai-nilai seperti kejujuran, persahabatan, dan keberanian dapat penulis sampaikan secara implisit melalui tindakan serta perilaku tokoh dalam cerita. Bukan lewat ceramah atau pesan moral yang eksplisit.

Contohnya, ketika tokoh utama dalam cerita menunjukkan keberanian dengan menolong temannya meskipun ia merasa takut. Hal ini dapat memberikan dampak yang lebih kuat dan menyentuh hati anak-anak ketimbang hanya kalimat “kita harus berani” atau “kita pasti bisa”.

5. Menggunakan Irama dan Pengulangan Kata

Di samping menghasilkan rasa nanyam ketika membaca, pengulangan kata dalam buku anak juga dapat membantu anak-anak mengenal dan mengingat frasa atau diksi tertentu. Sebagai contoh, kalimat “Ani bermain, bermain, dan bermain, sampai akhirnya ia lelah dan tidur pulas.” Kalimat ini menunjukkan pengulangan kata “bermain” dapat membentuk irama yang menarik dan membantu anak-anak menghafalnya.

6. Menyertakan Humor atau Lelucon

Tips Menulis Buku Anak Edukatif dan Menarik

Anak-anak mampu menyerap suatu pelajaran dengan lebih efektif ketika mereka bersenang-senang dan tertawa riang. Unsur humor dalam buku anak dapat membantu penulis menyampaikan pesan moral dengan cara yang  lebih mudah dan menyenangkan.

7. Menggunakan Struktur Cerita 3 Babak

Secara umum, struktur cerita dalam buku anak terdiri dari tiga bagian/babak. Mulai dari pengenalan tokoh dan latar (tempat, waktu, dan suasana), timbulnya konflik atau permasalahan, hingga penyelesaian dan akhir yang bahagia. Dengan struktur seperti ini, anak-anak dapat mengikuti alur cerita dengan mudah dan tetap fokus pada inti cerita yang disampaikan.

8. Memberikan Ilustrasi atau Gambar yang Interaktif

Tips menulis buku anak selanjutkan yaitu penulis perlu memberikan ilustrasi atau gambar yang interaktif serta relevan dengan isi buku. Ilustrasi bukan sekadar pelengkap, akan tetapi bisa menjadi bahasa visual yang tepat untuk menyampaikan pesan cerita.

Dengan menyertakan ekspresi, tokoh, warna, dan detail visual yang baik, penulis dapat memperkuat gagasan dan ide cerita menjadi lebih hidup dan menarik bagi pembaca. Selain itu, anak-anak juga akan lebih mudah memahami dan terhubung dengan pesan di dalam buku tersebut.

9. Menyertakan Imajinasi Anak

Ketika menulis buku anak, penulis harus bisa berimajinasi atau berkhayal layaknya anak-anak. Imajinasi merupakan poin utama dalam menciptakan buku anak yang memikat dan merangsang kreativitas para pembaca cilik. Dengan membiarkan anak-anak membayangkan hal-hal yang tidak biasa, kita juga dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

10. Memperhatikan Format dan Tata Letak Buku

Tips menulis buku anak berikutnya berhubungan dengan kenyamanan anak saat membaca buku. Unsur ini sangat dipengaruhi oleh desain layout (tata letak) yang baik, termasuk ukuran font (huruf), jarak antarbaris, dan peletakkan ilustrasi/gambar. Penulis harus bisa memastikan bahwa setiap halaman mempunyai ruang yang cukup untuk bernapas dan tidak terlalu penuh. 

11. Melaksanakan Riset Buku Anak Terkini

Tips berikut ini bernilai sangat penting karena berkaitan dengan kesuksesan karya penulis di masa depan. Setiap penulis (tidak hanya buku anak) dalam proses kreatifnya wajib melaksanakan riset mendalam mengenai tren genre, bahasa, dan topik yang sedang anak-anak minati saat ini.

Dalam melakukan risetnya, penulis tidak hanya terpaku pada pasar, melainkan dapat mengamati secara langsung kegiatan anak, bercakap-cakap dengan mereka, dan menanyakan hal-hal yang mereka sukai atau takutkan. Selain itu, penulis juga bisa mencari referensi buku anak lain untuk lebih memahami gaya bahasa, struktur, dan pendekatannya. Bergabung dengan komunitas penulis buku anak juga bisa menjadi pilihan, karena di sana menjadi tempat berbagi pengetahuan dan tren terbaru.

Nah, itulah penjelasan mengenai beberapa tips jitu yang dapat penulis buku anak terapkan. Semoga setelah membaca artikel ini, teman-teman dapat membuat buku anak yang mengandung nilai-nilai positif, berkualitas, dan disukai oleh banyak anak.

Bagi kalian yang ingin menerbitkan buku anak, entah itu buku dongeng, buku bergambar, atau buku edukasi, kami merekomendasikan jasa penerbitan buku dari Detak Pustaka.

Penerbit yang telah sukses mempublikasikan ratusan karya ini, menawarkan berbagai paket penerbitan yang bisa kalian sesuaikan dengan kebutuhan. Mulai dari editing, desain sampul, pengurusan ISBN, jasa cetak, hingga distribusi ke berbagai platform online dan digital.

Untuk informasi lebih detailnya, teman-teman kunjungi tautan berikut ini: Jasa Penerbitan Buku Tercepat, Berkualitas dan Profesional Detak Pustaka. Ingin melihat contoh hasil penerbitan buku anak dari Detak Pustaka? Kalian bisa melihatnya di Detak Kids.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn