Cerpen – Pembunuhan Seperti Sebuah Kasus Bunuh Diri by Joshua Doyle

Cerpen - Pembunuhan Seperti Sebuah Kasus Bunuh Diri Joshua by Doyle

“Arya, ayo sekarang kita ke atas! Bunga! Tolong panggil polisi dan juga ambulance!” Danar pun memerintah teman-temannya.

“Mengapa harus panggil ambulance?” tanya Bunga.

“Kau tidak lihat bahwa bisa saja nanti Ratna benar-benar loncat untuk bunuh diri? Cepat!” Danar pun langsung melaju menuju lantai 5 gedung sekolah bersama Arya.

Tak perlu sampai 15 menit, Danar dan Arya pun telah sampai di depan pintu menuju balkon lantai atas. Namun anehnya, kunci pintunya pun ter-slot. Sebelum membuka pintu, Danar pun mengambil gambar bukti anomali pintu tersebut.

“Mengapa kau foto?” tanya Arya kebingungan.

“Kurasa, Ratna bukan ingin bunuh diri, tapi ia dibuat seakan tengah ingin bunuh diri.” Jawab Danar.

Ketika pintu tersebut dibuka, Danar dan Arya sudah tidak lagi melihat Ratna tengah terduduk di salah satu titik sepanjang balkon puncak. Namun, tubuh Ratna kini sudah menjadi jasad karena terjatuh ke lapangan utama sekolah dari ketinggian 5 lantai atau sekitar 20 meter.

Danar pun langsung memanggil polisi sementara ambulance sudah dipanggil oleh Bunga. Seluruh murid dan guru pun begitu terkejut melihat kejadian ini. Sebelum polisi datang, Danar pun meminta tolong kepada teman-temannya untuk berjaga di sekeliling jasad sementara ia tengah meneliti jasad; apakah memang benar ia bunuh diri atau diperlihatkan seperti bunuh diri. Ternyata, kecurigaan Danar pun benar adanya.

Danar melihat ada luka tidak wajar di sekitar area pelipis sebelah kanan; seperti dipukul dengan benda tumpul sebelumnya. Terlihat juga ada seutas benang yang warnanya begitu bening dan tipis, yang melingkar di leher dan area pinggangnya lalu terikat, memanjang ke belakang. Ujung daripada benangnya pun terlihat sedikit menipis dari bagiannya yang lain. Anomali lainnya ada pada tangan kanan Ratna yang masuk pada kantong celana olahraganya.

Dengan tangannya yang kini menggunakan sarung tangan lateks yang biasa ia bawa di kantong celananya, ia pun menarik tangannya. Ternyata, di tangan kanannya tersebut terpegang foto Ratna dengan kekasihnya, Dimas, yang terlihat begitu bahagia. Namun, begitu terkejutnya Danar ketika membalikan posisi tangan Ratna untuk melihat di balik foto tersebut. Ada sebuah alat yang sepertinya dapat menjadi aib bagi hubungan mereka berdua yaitu, test pack dengan bergaris 2 merah di bagian berwarna putihnya.

Danar pun tiba-tiba teringat oleh posisi pintu yang terkunci sehingga ia pun langsung meminta tolong Arya menjaga wilayah lokasi jasad kini terjatuh, “Ya! Tolong jagain jasadnya Ratna, ya! Gue mau ke tempat kejadian bentar.”

Tak lama, suara sirine kendaraan kepolisian dan ambulance pun berbunyi.

“Gue langsung laporan ke polisinya aja, ya?” tanya Arya begitu sirine kendaraan kepolisian dan ambulance terdengar yang hanya dijawab anggukan oleh Danar.

Danar pun langsung berlari menuju lantai puncak gedung. Namun, ketika ia hampir sampai di ujung tangga, ia melihat sesosok laki-laki yang sepertinya tengah kebingungan mencari sesuatu. Ia pun juga salah satu murid yang satu kelas dengan Ratna. Ia adalah,

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn