Karakter? Hemm.. pembahasan yang cukup menarik. Berbicara karakter maka tak lepas dari yang namanya selera. Dan kamu juga pasti tahu bahwa selera setiap orang berbeda, bener gak? Termasuk dalam hal desain. Kebanyakan desainer kesulitan jika berurusan dengan karakter klien. Apalagi klien yang minta desain “yang penting bagus mas!”, desainer manapun akan bingung dengan pernyataan itu. Karena takaran bagus setiap orang berbeda.
Nah, dalam artikel kali ini, aku akan membagikan bagaimana cara mencari karakter desain yang banyak disukai klien. Artikel ini aku masukkan dalam rubrik trik desain. Kira-kira bagaimana ya? Kebawah aja deh.
Bagaimana Cara Mencari Karakter Desain Yang Banyak Disukai Klien?
Dalam artikel ini aku menyingkatnya menjadi 2 cara. Loh kok dua mas? Aku kira dua cara ini sudah mewakili semua trik kuno deh, hehe. Cara yang digunakan cukup rawan namun akan aman jika kamu mengerti tata cara yang benar. Oleh karena itu, mohon dibaca pelan-pelan biar gak salah kaprah, dari pada klienmu kabur, hehe.
1. Cara yang pertama yang aku lakukan adalah sering mengulang-ulang pertanyaan
Saat sekolah, pernah gak guru menyuruhmu untuk bertanya? Namun saat itulah tidak ada yang berani tanya. Namun, saat pelajaran selesai kamu bingung bukan main dengan materi yang barusan diajarkan. Hayo kenapa? Karena memang tidak berani bertanya.
Jangan pernah takut bertanya kepada klien untuk desain yang kamu kerjakan. Tanya selengkap-lengkapnya sampai kamu faham. Jangan takut klien risih karena kamu dianggap kebanyakan tanya. Karena ini juga menyangkut hasil desain itu sendiri.
Namun, ada triknya nih biar kamu gak disangka banyak tanya. Jangan pernah bertanya terlalu banyak dalam satu waktu. Itu sangat mengganggu klien. Triknya, kasih waktu beberapa jam untuk bertanya pertanyaan yang sama. Dan yakinkan dirimu untuk memahami kemauan klien.
2. Buatlah sample jelek tapi jangan terlalu jelek
Jika kamu pemula dalam dunia jasa desain, maka inilah saran yang paling mantab buat kamu lakukan. Buatlah sistem sample atau membuka revisi sebanyak mungkin. Saat pertama kali aku membuka jasa desain, hal pertama yang aku tekankan adalah kepuasan pelanggan dengan membuka revisi sebanyak-banyaknya. Tujuannya apa? Untuk meningkatkan feedback dan memuaskan pelanggan tentunya.
Sistem sample yang dipakai adalah (“sample 1” untuk desain awal), (“sample 2” untuk desain revisi 1) dan seterusnya. Kenapa sample pertama dibuat jelek? Agar memancing klien mengutarakan desain seperti apa yang diinginkan. Setelah itu, pasti klien akan merivisi banyak hal di desain pertama kita. Sehingga kita dengan mudah mengetahui karakter desain klien.
Namun, cara ini cenderung memiliki risiko tinggi. Seperti dianggap tidak profesional dan terkesan ngawur. Namun tenang saja, tutupi itu dengan pelayanan yang baik. Jangan biarkan kabur begitu saja. Biarkan klien mengutarakan desain yang dia mau lalu kamu desain secepatnya. Dengan begitu, klien akan melirikmu kembali.
Cara ini sudah sering aku lakukan. Kebanyakan berhasil dan ada beberapa yang gagal. Menganggap aku tidak profesional dan terkesan memolorkan waktu, hehe. Namun, itulah risiko yang harus dihadapi desainer untuk mencoba trik yang menurutnya baik.
Aku rasa dua cara diatas cukup untuk mengetahui karakter desain yang disukai klien. Dengan bagitu kamu bisa meniru atau sedikit memodifikasi yang sudah aku terapkan. Tapi, sebelum menggunakan, aku saranin pertimbangkan risiko yang akan kamu hadapi. Jangan pernah menyesal jika harus mendesain satu malam, tiba-tiba dicancel klien. Itu adalah risiko seorang desainer. Kamu harus tahu dan memahaminya. Selamat berkarya sob